Potret pendidikan Sawendui Papua, ada sekolah namun tak punya guru
Merdeka.com - Sedikitnya ada 20 anak-anak usia produktif sekolah di Kampung Sawendui, Kabupaten Kepulauan Yapen Papua, tak bisa mengenyam pendidikan. Faktor utamanya lantaran tak ada guru.
"Ada satu sekolah mini bantuan dari UNDP tahun 2008. Tapi semenjak 2010 tidak ada lagi guru yang mengajar," kata Kepala Utusan Kampung Sawendui Otto Fonaba kepada Antara, Rabu (15/6).
Menurut Otto, seorang guru SMP pernah datang mengajar namun hanya bertahan selama tiga bulan. Itu pun anak dengan usia enam hingga 10 tahun ditempatkan di ruang yang sama saat belajar.
Karena ketiadaan guru itu pula, para orang tua harus menyekolahkan anak ke luar kampung. Cara titip menitip pun terpaksa dipilih.
Otti menitipkan tiga anaknya ke keluarga yang berada di Aisau untuk bersekolah di SD Paparu, sedangkan empat lainnya dititipkan pada keluarga di Dawai untuk bersekolah di sana.
"Maka anak-anak dilarikan ke Dawai, dititipkan untuk bisa sekolah di sana. Seminggu sekali dijemput pulang," ujar dia.
Selain itu, dia mengatakan satu anak juga harus dititipkan ke Aisau untuk bersekolah di SMP Paparu, dan satu anak lagi dititipkan di Dawai untuk bersekolah di SMA unggulan di sana.
Warga Kampung Sarendui lainnya Erwin Masuri (32) mengatakan ada beberapa pemuda dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pernah mengajar, namun tidak lama. Setelahnya tidak ada lagi yang datang mengajar.
Perlengkapan dalam sekolah seperti meja dan kursi, papan tulis, lemari dan meja guru sudah lengkap. Namun guru yang diminta, tidak pernah datang.
Kampung Sarendui memiliki 35 KK, dan 27 KK termasuk dalam usia produktif. Keluarga-keluarga muda dengan anak berusia balita cukup banyak, karena itu kebutuhan sekolah lengkap dengan tenaga pendidik sangat diharapkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya
Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaGuru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca Selengkapnya