Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Potret Miris Kehidupan Warga Galugua, Terisolir Hingga Ibu-ibu Melahirkan di Jalan

Potret Miris Kehidupan Warga Galugua, Terisolir Hingga Ibu-ibu Melahirkan di Jalan Akses Jalan di Nagari Galugua. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Akses jalan dan minimnya fasilitas kesehatan di Jorong Galugua, Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, membuat warga kesulitan untuk mendapatkan penanganan ketika sakit. Bahkan, tidak sedikit warga melahirkan dalam perjalanan saat menuju puskesmas atau rumah sakit bila tidak bisa ditangani puskesmas pembantu.

"Jalan dari sini ke lokasi puskesmas sangat sulit. Hanya bisa dilewati mobil berpenggerak 4×4. Ketika hujan deras sangat susah untuk dilalui," kata Yunita Sari, salah seorang bidan di Puskesmas Pembantu Nagari Galugua, seperti dikutip Antara, Jumat (14/2).

Jalan yang rusak dan medan yang sulit membuat ibu-ibu melahirkan di tengah perjalanan yang di sisi kiri dan kanan jalan hanya terlihat perbukitan dengan pepohonan rimbun dan tebing tinggi.

"Saya sendiri pada tiga tahun lalu juga menjalani ini, ketika saya harus melahirkan anak pertama. Karena memang waktu tempuh ke puskesmas itu lama dan jalan yang sangat susah dilewati saya harus melahirkan anak di jalan," ujar perempuan yang telah mengabdi semenjak 2016.

Bahkan, kalau pun sampai ke puskesmas induk yang berada di Nagari Sialang, tidak jarang harus dirujuk ke rumah sakit yang lama tempuhnya lebih lima jam dari puskesmas induk tersebut.

"Dari tempat kami ke puskesmas induk sekitar dua sampai tiga jam. Kalau tidak bisa ditangani di puskesmas induk kami harus merujuk ke rumah sakit umum yang berada di Kota Payakumbuh. Bisa saja, kami pergi pagi, sampainya sudah sore atau senja," katanya.

Puskesmas induk tersebut juga belum melayani rawat inap. Ia berharap agar puskesmas dan puskesmas pembantu bisa dilengkapi dengan peralatan yang lebih baik.

Harga Sembako

Sementara Wali Nagari Galugua Zulfahmi mengatakan banyak masalah sosial yang muncul akibat sulitnya akses jalan ke nagari yang jumlah penduduk 3.500-an jiwa.

"Harga seluruh sembako di sini naik dua sampai tiga kali lipat dari harga biasa. Pupuk juga seperti itu, harganya kalau sudah sampai di sini tinggi sekali," katanya.

Tidak hanya itu, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Nagari Galugua jauh dari kata cukup. Khusus untuk tenaga kesehatan hanya ada satu bidan PNS yang menangani empat jorong yang ada di Nagari Galugua.

Sehingga untuk menangani masyarakat bidan tersebut harus menginap berhari-hari di setiap jorong dan pergi ke jorong lainnya setelah itu.

"Bahkan banyak terjadi, PNS yang diangkat tidak bertahan lama disini. Hanya beberapa bulan atau beberapa tahun mereka pergi. Memang hanya untuk mencari status PNS saja. Untuk itu kami meminta untuk pengangkatan diutamakan anak nagari Galugua," katanya.

Jangankan untuk akses jalan, di Nagari Galugua sampai saat ini masih belum memiliki jaringan telepon seluler. Sehingga untuk berkomunikasi saja, masyarakat harus pergi ke titik yang memakan waktu satu jam.

"Itu pun hanya untuk bertelepon, kalau internet masyarakat harus menempuh waktu dua sampai tiga jam. Ini salah satu kendala bagi masyarakat daerah sini," ujarnya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Provinsi Sumbar, dan Pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih ke Nagari Galugua.

Mulai Pertengahan Tahun

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan menyebutkan pembangunan jalan ke Galugua kemungkinan akan dimulai pertengahan tahun 2020.

"Insya Allah, tahun 2020 ini akan ada lagi pembangunan akses jalan lagi di Nagari Galugua. Dananya sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sekitar Rp3 miliar lebih. Kita tunggu dulu prosedurnya. Mulai dari pembukaan lelang oleh Pemprov hingga selesai," kata dia didampingi Asisten I Pemkab Limapuluh Kota.

Untuk itu, ia meminta masyarakat Galugua untuk ikut mengawasi dan mendukung pembangunan ini.

Selain itu, tahun 2020 ini provider swasta juga akan membangun fasilitas jaringan seluler dan internet. Dari 19 titik lokasi jaringan baru yang diberikan Kementerian Kominfo di Limapuluh Kota, beberapa titik akan dipasang di Galugua.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya

Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya

Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Kondisi Jalan Rusak Berat, Harta Kekayaan Camat Parung Panjang Kini jadi Sorotan

Kondisi Jalan Rusak Berat, Harta Kekayaan Camat Parung Panjang Kini jadi Sorotan

Warga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.

Baca Selengkapnya
Potret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos

Potret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos

Petugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya