Pondok Pesantren di Palangka Raya Ditutup Setelah Penghuni Positif Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Agama Kota Palangka Raya memutuskan menutup sementara operasional Pondok Pesantren Hidayatul Insan di Ibu kota Provinsi Kalteng itu setelah sejumlah penghuni terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami minta agar lingkungan pondok pesantren ini dilakukan 'lock down' selama 14 hari. Saya nanti akan komunikasi dan surati pengelola," kata Kepala kantor Kemenag Kota Palangka Raya, Achmad Farichin di Palangka Raya, Jumat (4/12).
Achmad juga meminta para santri yang masih berada di pondok pesantren untuk dipulangkan dan pelaksanaan pembelajaran serta ujian dapat dilaksanakan secara daring.
"Kami juga meminta santri serta para pengajar yang belum masuk lingkungan pondok untuk sementara tidak masuk ke lingkungan pesantren. Hal ini sebagai upaya bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Didampingi Kasi Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Kota Palangka Raya, Rahmad Fauzi, Kepala Kemenag menegaskan setiap pondok pesantren dan madrasah terdapat penghuni yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka pihaknya akan menutup sementara operasional ponpes dan madrasah tersebut.
"Kami harap kasus positif Covid-19 di pondok pesantren ini menjadi perhatian bagi ponpes lain untuk memperketat penerapan protokol kesehatan. Jika ada satu saja penghuni yang positif maka operasional akan kita tutup sementara," kata Achmad.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai rapat penanganan kasus Covid-19 yang diikuti Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya dan sejumlah pengurus pondok pesantren Hidayatul Insan.
Wakil Ketua Tim Gerak Cepat Satgas Penanganan Covid-19 Palangka Raya Irma Afsesta didampingi Ketua Harian Emi Abriyani mengatakan penutupan tersebut harus segera dilakukan agar penyebaran Covid-19 tak semakin meluas.
"Semakin cepat semakin baik. Namun sebelum para santri dipulangkan kami akan melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan dan isolasi mandiri Covid-19 baik kepada santri maupun kepada pengurus dan pengajar pondok," katanya.
Dia menambahkan, nantinya usai dilakukan penutupan aktivitas seluruh penghuni baik santri, pengurus maupun pengajar harus melakukan karantina mandiri 14 hari.
Dari hasil penelusuran satgas, paparan Covid-19 di pesantren tersebut berasal dari santri dari luar Kota Palangka Raya. Sampai saat ini sudah lebih dari lima warga pesantren yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang mana sebagian diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, salah seorang pengurus pondok pesantren Sarah menyatakan pihaknya selalu siap melaksanakan ketentuan yang diputuskan pemerintah terutama kementerian agama.
"Apalagi setiap aktivitas kami berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya. Namun kami meminta waktu untuk berkoordinasi dengan orang tua para santri yang sebagian berasal dari luar kota terkait pemulangan anak-anak kami," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaGanjar Sambangi Ponpes Roudlotussolihin Lampung, Dititipkan Pesan Jalankan UU Pesantren sampai ke Daerah
Ganjar Pranowo menyambangi Pondok Pesantren Roudlotussolihin, Lampung Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat Pengasuh Ponpes se-Indonesia Ajak Pemimpin Bangsa Kembali Bersatu usai Pemilu 2024
MP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaSering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji
Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaMengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga
Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA
Kasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnya