Merdeka.com - Kasus dugaan pencabulan terhadap IYH, balita 18 bulan, yang dituduhkan kepada ayahnya, seorang bintara di Kosek Hanudnas III Medan, masih diselidiki POM TNI AU. Mereka sudah memeriksa 9 saksi, termasuk Peltu MYK (46) yang diadukan.

"Kasus ini masih diproses. Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 9 saksi-saksi," kata  Komandan Satuan POM TNI AU Lanud Soewondo Medan Mayor POM Andi Sultan Ilyas kepada wartawan di Markas POM TNI AU Lanud Soewondo, Medan, Senin (21/4).

Meski sudah memeriksa 9 saksi, POM TNI AU belum menetapkan tersangka dalam perkara ini. "Kami belum menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka karena alat buktinya belum mencukupi," imbuhnya.

Penyelidik juga berencana melakukan serangkaian tes kejiwaan terhadap MYK dan istrinya SH (36), yang mengadukan kasus itu. "Hasil pemeriksaan itu nantinya akan mendukung pemeriksaan yang sedang kami lakukan," ungkap Andi Sultan Ilyas.

Seperti diberitakan, SH mengadukan suaminya, MYK, yang dituding telah mencabuli putri mereka IYH, yang masih berusia 18 bulan. Setelah ke POM TNI AU dan polisi, perempuan itu juga melaporkan kasus itu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Pokja Medan, Jumat (18/4) petang.

Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pemerkosaan

Peltu MYK bertugas di Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III Medan. SH juga seorang PNS di instansi itu.

"Saya tidak ingin menjelekkan institusi kami (Kosek Hanudnas III). Saya hanya ingin keadilan dan oknumnya dihukum. Sebelumnya saya sudah lapor ke mana-mana tapi terus diperlambat, bahkan tak direspons. Malah saya yang disalah-salahkan," kata SH saat melapor ke  kantor Komnas PA Pokja Medan, Jalan Sakti Lubis, Gang Bengkel, Medan.

Berdasarkan versi SH, peristiwa pencabulan itu diketahui setelah Peltu MYK memulangkan IYH setelah mengajak putri semata wayangnya jalan-jalan pada 22 Maret lalu. MYK memang sesekali datang ke rumah yang didiami SH di Jalan Mawar, Medan Polonia, karena mereka dalam proses perceraian. "Waktu itu habis Magrib, setelah dia pulangkan, mau dimandikan, neneknya lihat celana anak saya berdarah. Pas dibawa utuh dan ceria, tapi pulangnya nangis dalam kondisi kemaluannya berdarah," jelas SH.

Pihak SH pun memeriksakan IYH di praktik bidan setempat. Si bidan bilang hanya lecet dan tidak ada masalah. Namun, SH tidak percaya karena ternyata bidan itu kenal dekat dengan suaminya.

Dia pun memeriksakan ke bidan lainnya dan kecurigaannya terbukti. Kejadian itu pun dilaporkannya ke POM TNI AU, kemudian ke Polsek Medan Baru. Laporannya dilengkapi bukti visum dari RS Bhayangkara Polda Sumut. "Visum itu menyebutkan 3 per 6, artinya 3 selaput luar dan 6 selaput bagian  dalam rusak," sebut SH.