Merdeka.com - Polsek Denpasar Barat (Denpar), Bali berhasil menangkap enam orang yang diduga merupakan pelaku pengeroyokan dua orang pemuda bernama Wahyu Wibisono dan Utomo Hadi Wijarnarko di Toko Circle K, Jalan Malioboro.

Enam orang terduga pelaku itu ialah RO (18), Katos (19), Nosa (22), Ode (22), DY (17) dan DZ (18). Mereka ditangkap setelah buron lebih dari satu pekan.

Kapolsek Denbar Kompol Wisnu Wardhana menceritakan, kronologi peristiwa berdarah tersebut bermula saat korban Wahyu dan Tomi membeli rokok pada hari Minggu (31/01) sekira pukul 03.30 wita di Circle K, Jalan Marlboro bersama Tomi.

Ternyata berawal dari ucapan yang dirasa menyakitkan, para pelaku kemudian membuntuti korban yang hendak kembali ke kosannya. Sekira 15 sepeda motor mendekati korban dan kemudian menghentikan keduanya.

"Keduanya dipukul dengan kayu dan tangan kosong, bahkan ada double stick yang dimiliki oleh salah satu orang pelaku katanya dia sering bawa untuk jaga diri," katanya, Senin (8/2).

Atas kejadian tersebut, Wahyu mengalami tulang kaki kanan retak, pergelangan tangan kiri luka dan Tomi mengalami luka di kepala, tangan kanan sobek, dan bahu kanan luka. Polisi mengamankan barang bukti berupa kayu berwarna hijau dan kuning, 3 buah helm dan satu buah double stick.

"Jadi kita sudah amankan 6 orang pelaku dari 8 orang pelaku yang dua kita masukkan Daftar Pencarian Orang (DPO), kemungkinan besar masih berada di Denpasar, semuanya berstatus pelajar hanya dua yang dewasa," terangnya.

Kini kondisi kedua korban sudah pulih. Para pelaku pun terancam pasal 170 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun. "Yang di bawah umur satu orang memang di bawah umur dan akan kita proses melalui UU Peradilan Anak," tegasnya.

Sementara itu, saat disinggung apakah pelaku pengeroyokan merupakan geng motor yang juga kerap membuat resah di wilayah itu, Ia tidak meyakini hal itu.

"Bukan mereka ini hanya kumpul-kumpul saja, kalau Sabtu malam minggu sering kumpul di daerah Mahendradata kalau geng motor saya rasa bukan. Kami dari Polsek Denbar mengimbau anak-anak jangan nongkrong di malam Minggu lebih baik pulang, kalau ada ketahuan kumpul-kumpul kita akan tindak tegas," tandasnya.‎