Polri usut beda pendapat Polda-Polres soal tes urine Outlander maut
Merdeka.com - Mabes Polri membentuk tim guna menginvestigasi silang pendapat antara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul dengan Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat terkait hasil tes urine pengemudi Mitsubishi Outlander yang menyebabkan kecelakaan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarief (23) dan rekannya Muhammad Ali Husni Riza (22).
Martinus awalnya menyebut Christopher dan Ali positif mengonsumsi narkoba jenis lysergic acid diethylamide (LSD). Namun, belakangan Wahyu menyatakan keduanya negatif narkoba.
"Tadi kita sudah mengutus pak Rikwanto (Kabagpenum Polri) untuk menyelidiki itu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie saat dihubungi, Rabu (28/1).
Seperti diketahui Kombes Rikwanto merupakan mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Dengan diutusnya Rikwanto, menurut Ronny, masalah silang pendapat tersebut bisa tuntas.
"Kita akan tanyakan ke Polda dan Polres kok bisa beda," tambah Ronny.
Sejauh ini Ronny mengaku belum bisa memberikan tanggapan lain terkait perbedaan pendapat bawahannya tersebut. Dia menduga kemungkinan bisa terjadi miskomunikasi antara awak media dan Kombes Martinus Sitompul selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya saat memberikan keterangan.
"Saya akan ngecek dulu sehingga untuk saat ini saya belum bisa memberikan tanggapan, karena kadang pernyataan Kabid Humas itu berbeda dengan apa yang disampaikan oleh media. Saya aja suka dipelintir," kata Ronny.
"Cuma kalau saya gugat (media) kan topiknya beda lagi. Makanya kalau media online kadang saya biarkan, kecuali koran cetak, saya akan minta suruh berikan hak jawab. Sehingga untuk saat ini saya belum bisa beri tanggapan," kata Ronny.
Menurut Ronny, dari penyelidikan sampai ke penyidikan, data yang disampaikan oleh penyidik itulah yang akan digunakan dalam proses hukum sebenarnya. "Yang saya pakai tentu apa yang disampaikan penyidik," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca Selengkapnya"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukup berbeda dari umumnya, ada sejumlah polwan yang justru memiliki pangkat lebih tinggi dari sang suami.
Baca SelengkapnyaPolri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaMomen Kombes Polri menangis terharu melihat salah satu siswa polisi di SPN sujud kepada seorang pedagang ikan keliling.
Baca Selengkapnya"Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Kapolri.
Baca SelengkapnyaPuluhan polisi cek kesehatan dengan mengikuti tes urine
Baca Selengkapnya