Polri terkesan tutup-tutupi korupsi simulator SIM
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengatakan, dengan terburu-burunya Polri menahan tersangka korupsi simulator SIM terlihat terlalu berlebihan. Akan lebih bijak kalau kasus ini diserahkan sepenuhnya kepada KPK untuk dituntaskan.
"Seharusnya Polri bersikap lebih arif dalam mensikapi kasus simulator dan tidak terlalu reaktif dan terburu buru," kata Bukhori saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (4/8).
Politisi PKS ini menegaskan, jika Polri buru-buru melakukan penyidikan, setelah KPK menemukan bukti, maka terlihat ada yang ditutup-tutupi. Publik akan bertanya-tanya ada apa dengan polri.
"Ada rebutan dalam menangani perkara dan itu akan menjadi presenden tidak bagus, saya jadi khawatir kasus cicak buaya jilid 2 yang akan terjadi," jelas Bukhori.
"Akan lebih bijak kalau masalah ini diberikan keleluasaan kepada KPK untuk menuntaskan penyelidikan dan penyidikannya. Agar tidak terkesan ada rekayasa penyelidikan dan penyidikan oleh Kepolisian. Dengan demikian publik akan lebih terus terhadap hasil penyelidikan dan penyidikannya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Polri sudah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah Wakil Korlantas Brigjen Didik Purnomo, Kepala Keuangan Korlantas Kompol Legimo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA), Budi Susanto (BS), Direktur Utama PT Inovasi Tekhnologi Indonesia, Sukotjo Bambang dan AKBP Teddy Rusmawan.
Jumat malam kemarin, Polri langsung menahan empat tersangka. Budi Susanti ditahan di Bareskrim Mabes Polri, sedangkan Brigjen Didik, AKBP Teddy dan Kompol Legimo ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Sedangkan Sukotjo Bambang masih menjalani hukuman untuk kasus penipuan dan penggelapan di Rutan Kebon Waru, Bandung.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Siber. Direktorat baru ini akan ditempatkan pada delapan Polda.
Baca SelengkapnyaPolri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaPolri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaUntuk surat persetujuan ini pada 20 November 2023.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak mendesak Polri segera menahan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKakorlantas Polri mengimbau kepada pemudik agar tidak terlalu lama beristirahat di rest area.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca Selengkapnya