Merdeka.com - Pelaku teror bom di taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2) sempat menantang Densus 88 ketika beraksi. Namun, belum diketahui maksud dari tindakan tersebut.

"Iya informasinya seperti itu ya dari orang-orang kelurahan. Dia kemudian mengancam dan meneriakkan 'Saya nggak ada urusan dengan Anda, saya urusannya dengan Densus 88 Antiteror'," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (27/2).

Martinus perlu memastikan motif pelaku yang disebut-sebut menuntut agar polisi segera membebaskan salah temannya yang ditahan Densus88 anti teror.

"Kita gali lagi ya, tapi apa yang didengar masyarakat dia meneriakkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan masyarakat tersebut," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa saat ini polisi juga sudah mengetahui asal-usul kelompok yang berafiliasi dengan pelaku.

"Kita sudah tahu dia dari kelompok mana, aliran mana, jaringannya apa. Yang pasti yang bersangkutan saat ini mandiri," ucapnya.

Untuk diketahui, pelaku terduga teroris yang dilumpuhkan di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung diketahui berinisial YC (41). Pria itu tercatat sebagai warga Kampung Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Setelah meledakkan bom panci, pelaku melarikan ke kantor kelurahan dan tewas usai terjadi baku tembak dengan petugas Brimob Polda Jabar, sekitar pukul 11.15 WIB tadi. Pelaku yang beraksi pagi tadi bersembunyi di kantor kelurahan setelah dikejar-kejar anak SMA. Saat dikepung polisi pelaku sempat membakar ruangan di lantai dua dan kembali melakukan ledakan.

Akhirnya oleh polisi pelaku dilumpuhkan dengan timas panas karena terus melakukan perlawanan. YC tewas dalam penyergapan. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk diautopsi.