Polri tarik penyidik profesional didikan KPK
Merdeka.com - Mabes Polri secara mendadak menarik 20 penyidiknya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (14/9). KPK merasa keberatan karena Polri menarik penyidik profesional hasil didikan lembaga antikorupsi tersebut.
"Kedua kami keberatan ditarik serta merta seperti itu tanpa melihat persoalan di KPK. Jangan lupa mereka adalah orang lama yang kami bina. Sejak lama ini jangan kayak ganti ban serep. Bukan ini adalah orang-orang profesional," kata Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di Senayan, Minggu (16/9).
Adnan mengatakan, untuk menyelesaikan masalah sengketa kewenangan penanganan kasus alat simulasi mengemudi di Korlantas Polri, Kompolnas bisa menjadi penengah. "Jangan lupa Kompolnas juga bisa memerintahkan Polri dalam pelanggaran disiplin dan kode etik. Ketika SOP itu dilanggar maka akan dikenakan sanksi," ujar Adnan.
Sementara menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, jumlah keseluruhan penyidik di KPK saat ini ada 70 orang. Terdiri dari jaksa, polisi, BPKP, Kemenkeu, dan lainnya. Lantaran beban kasus ditangani KPK saat ini sedang memuncak, maka mungkin penarikan ini bakal membuat kinerja KPK sedikit tersendat. "Satu penyidik bisa menangani tiga kasus," ujar dia.
Polri tidak sensitif
Keputusan Mabes Polri menarik penyidiknya secara mendadak bukti Polri tidak sensitif. KPK sendiri terkejut dengan penarikan penyidik tersebut.
"Sebenarnya persoalan tarik menarik hal yang biasa dalam suatu institusi lembaga, di KPK juga terjadi seperti itu baik di Kejaksaan Agung dan Polri tapi mungkin dalam kaitan ini Polri tidak sensitif melihat persoalan ini," kata Adnan Pandu.
Adnan menyatakan, ada seorang penyidik yang ditarik Polri masih menangani kasus simulator SIM yang terjadi Korlantas. "Sebenarnya dari 20 itu, hanya satu yang merupakan penyidik Korlantas yang lainnya bukan. Jadi Polri tidak melihat hal yang sensitif di mata publik," kata dia.
Adnan berharap, penarikan ini tidak terkait dengan persoalan kasus simulator SIM. Sementara Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan Polri akan menyiapkan penggantinya. "Jika KPK membutuhkan pengganti akan dipersiapkan lagi penyidiknya," kata dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaPolri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPolri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Sebar 155.165 personel dan Siapkan 5.784 Pos Pengamanan Selama Mudik Lebaran 2024
Sigit mengatakan puluhan ribu posko itu disiapkan untuk mengawal pemudik
Baca SelengkapnyaPolri Siapkan Direktorat Siber pada 8 Polda, Berikut Daftarnya
Mabes Polri tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Siber. Direktorat baru ini akan ditempatkan pada delapan Polda.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaJawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPolisi Sebut Firli Mangkir dari Pemeriksaan Kelengkapan Berkas Kasus Pemerasan SYL
Pemeriksaan tersebut seharusnya berlangsung di Bareskrim Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Anggota Polri Dibuka, Begini Cara dan Syarat yang Harus Dipersiapkan
Polri resmi buka pendaftaran anggota baru tahun 2024 untuk jalur Akpol, Bintara, dan Tamtama.
Baca Selengkapnya