Polri imbau warga minta pengawalan saat ambil uang di bank
Merdeka.com - Aksi perampokan yang disertai dengan penembakan terjadi di depan SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (9/6) siang. Akibat perampokan tersebut, korban tewas dengan luka tembak di kepalanya. Korban yang bernama Davidson Tantono (30) tersebut diketahui usai mengambil uang sekitar Rp 350 juta di sebuah bank swasta di bilangan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan terlebih dahulu ke kepolisian apabila ingin mengambil uang dalam jumlah besar di bank. Sehingga, kepolisian dapat memberikan pengawalan dan peristiwa perampokan dapat diantisipasi.
"Tolong disampaikan ke masyarakat, mau bawa duit, datang-lah ke Polsek terdekat. Minta pengamanan. Gratis," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (11/6).
Setyo tak dapat memastikan berapa jumlah personel yang akan mendampingi masyarakat yang meminta pengawalan saat mengambil uang di bank. Namun, Jenderal bintang dua ini mengatakan kepolisian tak mematok jumlah nominal yang diambil oleh masyarakat di bank. Berapa pun jumlahnya, kepolisian bakal memberikan pengawalan.
"Kalau merasa tidak nyaman ya minta tolong (ke kepolisian)" ujarnya. Sementara itu, terkait perampokan dan penembakan di depan SPBU Daan Mogot, Setyo mengatakan Polda Metro Jaya tengah berupaya mengejar para pelaku.
Sebelumnya, Polisi menduga korban penembakan di SPBU Daan Mogot dekat Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah diincar oleh pelaku. Sebab, korban yang bernama Davidson Tantono baru usai keluar dari bank.
"Dia ini (korban) baru ambil uang di bank yang lokasinya enggak jauh dari TKP. Uangnya sekitar Rp 300 juta-an, buat karyawan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/6).
Dari situ korban hingga akhirnya dibuntuti oleh para pelaku yang diduga lebih dari satu orang pelaku.
"Awalnya korban ini melawan, tarik-tarikan tas akhirnya terjadilah penembakan itu. Ya karena melawan ditembak," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengeroyokan menimpa Muhyi yang diketahui merupakan ustaz memicu kemarahan warga Pandeglang dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya