Merdeka.com - Proses penyidikan terhadap anggota Polda Kalimantan Barat, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MP Harahap dari Polsek Entikong di Kuching dalam kasus narkoba masih dilakukan oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM). Hingga kini, Mabes Polri masih belum mengetahui peran kedua polisi tersebut yang ditangkap pada 29 agustus 2014 lalu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, penangkapan kedua anggota polisi tersebut bermula dari tertangkapnya salah seorang WN Malaysia yang membawa narkoba. Dari hasil pengembangan polisi Malaysia, kedua polisi tersebut ternyata terlibat dalam sindikat narkoba tersebut.

"Sampai dengan saat ini kita menunggu data lengkap PDRM, karena data dari Polda Kabar masih belum lengkap. Informasi awal benar ada yang ditangkap dari seorang tersangka pada pihak PDRM dan dikembangkan, sehingga data detail keterlibatan anggota polri, kita masih nunggu data PDRM," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri Jakarta, Senin (1/9).

Agus menjelaskan sampai hari ini pihak Polda Kalimantan barat masih terus melakukan koordinasi terhadap kedua anggotanya. Agus juga belum bisa memastikan, apakah kedua anggota polisi tersebut bisa menjalani proses hukum di dalam negeri.

"Kita serahkan semua kepada pihak PDRM. Kami hanya monitor saja, kalau memang butuh bantuan hukum kami siap memberikan," katanya.

Agus melanjutkan, jika terbukti bersalah keduanya pasti dijatuhi hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Menurut Agus, kalau memang pelanggaran yang dilakukan kedua anggota tersebut cukup berat akan dilakukan pemecatan.

"Kita lihat perkembangannya seperti apa, tentunya ada mekanisme sendiri. Kita tunduk pada peradilan internal maupun eksternal," tandasnya.