Polri anggap semprotan air ke massa Prabowo tak berlebihan
Merdeka.com - Polisi memukul mundur pendukung Prabowo yang anarkis saat demo jelang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dibacakan Mahkamah Konstitusi, kemarin. Massa yang merusak kawat berduri milik polisi langsung kocar kacir saat disemprotkan air dari water canon.
Atas yang dilakukan petugas di lapangan, Mabes Polri membantah telah melakukan tindakan berlebihan pada pendukung Prabowo - Hatta yang berkumpul di bundaran Indosat. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menganggap semua tindakan di luar prosedur meskipun evaluasi tetap akan dilakukan.
"Sudah sesuai prosedur tentu evaluasi akan dilakukan oleh Kabaharkam (Irjen Putut Eko Bayuseno) nanti dilaporkan ke Kapolri. Sesuai evaluasi di lapangan Polda Metro Jaya melaporkan apa yang dilakukan anak buahnya sesuai tahapan. Polisi tidak akan membiarkan kalau ada tindakan-tindakan yang provokator," kata Ronny kepada wartawan di Gedung Divi Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8).
Pasca putusan MK kemarin, lanjut Ronny, situasi di Jakarta dan Indonesia sudah aman dan kondusif. "Karena seluruh kapolda sudah bekerja dengan baik. Kalau ada masyarakat yang ingin bersuara silakan," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai tindakan polisi pada pendukung Prabowo sangat biadab dan brutal. Dia juga mendesak Kapolri Jenderal Sutarman memecat Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno.
"Ini adalah salah satu cara yang tidak profesional, brutal dan biadab. Padahal aksi ini berlangsung damai. Kami mendesak Kapolda Metro Jaya harus dicopot," tegas Fadli.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat
Baca SelengkapnyaPrabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaDalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnya