Merdeka.com - Borok di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum berakhir. Masalah pengaturan skor dan perjudian merupakan masalah laten yang belum terselesaikan.

"Secara internal tentu PSSI punya sarana untuk melakukan pengawasan. Secara internal pula PSSI bisa menemukan hal-hal yang mungkin jadi kendala, apabila masuk ranah pidana tentu itu bisa dibantu Polri untuk lakukan penyelidikan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Hotel Ambhara Jakarta Selatan, Jumat (12/12).

Menurutnya, pencegahan adalah langkah yang paling penting guna menangani persoalan di PSSI. Penegakan hukum sendiri lebih pada efek jera kepada aktor-aktor mafia bola di PSSI.

"Tentu yang penting kita upayakan adalah bagaimana berupaya mencegah terjadinya perbuatan pidana. Ketika memang ada perbuatan pidana secara ultimum remedium, kalau memang penegakan hukum harus dilakukan agar bisa jadi sarana evaluasi, Polri bisa membantu," terang dia.

Lanjut dia, ada wacana penunjukan Karo Penmas Brigjen Boy Rafli Amar sebagai pemimpin Badan Integritas PSSI. Wacana ini guna memerangi mafia bola di PSSI.

"Itu baru wacana dan belum terlaksana. Polri harus siap merespon segala permintaan, kebutuhan dari kelompok, institusi, masyarakat siapa pun termasuk PSSI harus kita bantu," pungkas dia.