Merdeka.com - Penyerangan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal terhadap pemukiman Ahmadiyah di Desa Tenjowaringi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kemarin, membuat Polrestabes Bandung siaga. Antisipasi dilakukan untuk menghindari adanya serangan serupa di Bandung.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang mungkin kontra dengan keberadaan warga Ahmadiyah di Kota Bandung.

"Kemudian kita bangun komunikasi koordinasi untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan dengan mematuhi Peraturan Gubernur yang sudah ada," kata Kapolrestabes, di Lapang Gasibu, Bandung, Senin (6/4).

Namun dia berharap serangan yang terjadi di Tasikmalaya tidak terjadi di Bandung. "Kita berharap semua tidak terjadi, mari kita selesaikan dengan hati yang tenang, jernih, mari kita duduk bersama, jangan gunakan emosi, karena dengan emosi tidak menyelesaikan masalah malah buat masalah baru," paparnya.

Menurutnya, ada delapan titik pusat kegiatan Ahmadiyah di Kota Bandung. Meski tidak ada pengamanan khusus, namun patroli terus dilakukan.

"Kita lihat dinamikanya, kita selama ini lebih sering patroli, pada saat ada kegiatan kita tempatkan personel di masjid-masjid Ahmadiyah untuk hindari hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.