Merdeka.com - Kepolisian Resor Mimika, Papua, telah menangkap seorang narapidana dan seorang tahanan Kejari Timika yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) beberapa waktu lalu. Keduanya kabur bersama-sama dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Timika.

Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mudjiharso, mengatakan kedua buronan yang ditangkap itu atas nama Yohanes dan Erpan Gainau alias Dobo. Sementara delapan rekan lainnya masih dalam pencarian.

"Kami sudah melakukan upaya untuk mencari tahu keberadaan mereka. Dua orang sudah ditangkap dan telah diserahkan kembali ke Lapas Timika. Sedangkan delapan orang lainnya masih dicari," ujar Yustanto di Mimika, Jumat (13/11).

Yustanto menjelaskan, guna memudahkan pencarian delapan DPO yang masih diburu, polisi menghubungi keluarga mereka. Foto-foto buronan ini juga sudah disebar ke Polsek Pelabuhan Paumako Polsek Bandara Moses Kilangin Timika dan polsek-polsek lainnya di wilayah Mimika.

Selain itu, Yustanto mengaku sudah bertemu pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua di Jayapura untuk membicarakan berbagai persoalan terjadi di Lapas Timika yang memicu para napi dan tahanan sering kabur dari tempat itu.

"Kami banyak memberi masukan, bukan untuk mendiskreditkan Lapas Timika, tapi berupaya bersama-sama mencari solusinya seperti apa. Kami pahami ada banyak kekurangan di Lapas Timika, bukan hanya personel yang terbatas, tapi juga soal sarana dan prasarana," imbuh Yustanto dikutip dari antara.

Menurut dia, untuk menjaga ratusan warga binaan di Lapas Kelas IIB Timika, kini hanya ada 31 petugas sudah termasuk staf. Jumlah ini dinilai masih sangat kurang untuk mengawasi ratusan napi.

"Jumlah personel memang kurang, apalagi hal-hal yang lain," ujarnya pula.

Beberapa napi dan tahanan yang kabur itu diketahui terlibat sejumlah kasus berat, seperti pembunuhan, pencurian kendaraan bermotor, mengedarkan narkoba. Mereka kabur dari Lapas Timika sejak Rabu (21/10) dengan cara memanjat dinding tembok belakang blok tahanan dekat menara pintu menggunakan bantuan tali yang terbuat dari sambungan kain sarung, selimut, dan tali fembel.

Saat peristiwa itu terjadi, sipir yang bertugas di Lapas Timika hanya satu orang.

10 Warga binaan yang kabur tersebut diketahui lima orang berstatus narapidana yaitu Yusuf Jekson Jitmau, Natalis Willy Letsoin, Yohanes Fatubun, Fransiskus Rahanau. Sedangkan lima orang lainnya berstatus tahanan titipan Kejari Timika dan majelis hakim PN Timika, yaitu Erik Rumyaan alias Marko, Erpan Gainau alias Dobo, dan Abu Bakar Talihan alias Abu (tahanan Kejari Timika).

Selanjutnya Elyas Samderubun dan Karel Fautngilyanan alias Kace (tahanan majelis hakim PN Timika). Elyas dan Kace diketahui tengah menjalani sidang kasusnya di PN Timika.