Politikus PKS minta Panglima dan Kapolri tak perkeruh suasana
Merdeka.com - Hari ini Panglima TNI Jenderal Moeldoko berpesan pada seluruh jajaran prajurit TNI untuk mawas jelang pengumuman hasil penghitungan suara resmi KPU pada 22 Juli nanti. Dia juga berpesan kalau pun kondisi tak terkendali, prajurit hanya boleh melepaskan tembakan dengan peluru karet.
Anggota Komisi I DPR, Hidayat Nur Wahid, kurang sependapat dengan yang dikatakan Moeldoko. Menurutnya, ucapan Moeldoko justru memicu ketegangan bahkan keributan politik seperti 1998.
"Ya secara prinsip kita tidak ingin ya pengulangan peristiwa 1998, tapi secara prinsip tentara dan TNI memang harus bertindak tegas, tapi jangan pula ketegasan itu menimbulkan ketegangan," kata Hidayat di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7).
Menurut Hidayat, sangat penting bagi TNI dan Polri untuk memiliki strategi khusus untuk mengamankan kondisi jelang pengumuman KPU maupun pasca Pilpres. Tapi dengan cara-cara yang tidak meresahkan masyarakat.
"Dan Kapolri juga harus menjaga keamanan jangan sampai kondisi anarkis tahun 98 itu terjadi. Tapi juga bagaimana caranya rakyat dibuat jangan sampai resah, takut. Saya pikir itu juga bagian penting bagi TNI dan Polri untuk mengamankan seluruh bangsa Indonesia," tutur Hidayat.
Hidayat meminta Panglima TNI dan Kapolri tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, semisal tembak di tempat meski menggunakan peluru karet.
"Jangan sampai TNI, Polri malah membuat takut dengan pernyataan-pernyataan mereka yang multi tafsir. Insya Allah Indonesia tidak akan mengalami lagi (kejadian) tahun 98," tutur Hidayat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaHal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDesakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya