Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politikus Demokrat bantah mainkan dana bencana alam

Politikus Demokrat bantah mainkan dana bencana alam longsor. REUTERS

Merdeka.com - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Gondo Radityo Gambiro membantah telah memainkan dana bantuan bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 2012 untuk Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Badan Kehormatan (BK) DPR berencana memanggil Gondo untuk meminta keterangan.

"Gila tuh, enggak ada tuh. Saya tak tahu (Mantan pejabat BPBD Cianjur Muhammad Sukarya), gila ini," kata Gondo saat dihubungi, Selasa malam (12/2).

Gondo mengaku tak paham masalahnya. Dia bakal cek dahulu kebenaran tudingan yang menyebutkan dirinya memainkan 'uang panas' 3,5 miliar, untuk memuluskan proses pencairan dana bantuan bencana. Gondo juga menyerahkan sepenuhnya mekanisme penanganannya kepada Badan Kehormatan (BK) DPR

"Saya tak nyambung tentang itu, saya tak paham. Biarkan saja, kalau memang masalah di BK itu. Kalau ada masalah biarkan diproses saja," ungkapnya.

Namun, memang kemarin Gondo mengaku kalau seorang staf tenaga ahlinya bernama Herdian Aryanto dipanggil BK. Tetapi, dirinya tidak tahu maksud atau tujuan pemanggilan itu.

"TA saya memang dipanggil tadi, tapi terus terang saya tak mengerti masalahnya. Saya tak tahu masalahnya apa, cuma memang dia kasih tahu ke saya dia ada panggilan BK," kata Gondo.

Tidak hanya itu, Gondo yang diberitahu Herdian, juga mengatakan kalau namanya juga masuk di surat laporan BK tersebut.

"Begini, saya juga dilaporkan TA bahwa ada undangan dari BK. Katanya ini ada yang laporkan dia ke BK. Saya tanya siapa? Dia bilang dilaporin TA lain, saya bilang hadapi saja," tutur Gondo.

Anggota BK Ali Machsan Moesa mengatakan, laporan tersebut dikirim mantan pejabat di badan bencana alam Kabupaten Cianjur, Muhammad Sukarya.

"Ini diduga ada yang jadi makelar dana bencana alam di Cianjur. Uang sudah diberikan, tapi akhirnya dana tak turun," kata Ali Machsan saat dihubungi, Selasa (12/2).

Sebelumnya, anggota BK DPR Ali Machsan Moesa mengatakan BK telah memanggil Herdian.

Berdasarkan keterangan Sukarya, pihaknya memberikan 'uang panas' kepada anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Demokrat Supomi melalui staf tenaga ahlinya bernama Haris Hartoyo. Jumlahnya Rp 1,5 miliar.

Uang yang diberikan, berkaitan dengan pengurusan dana bencana di kabupaten tersebut. Namun bukannya 'mulus', di tengah jalan Pemkab Cianjur justru diminta menambah Rp 2 miliar lagi untuk dana verifikasi proposal dana bencana.

"Harapannya kalau cair, pasti agar dapat dana bencana puluhan miliaran rupiah," kata dia.

Namun, karena pembahasan bencana bukan di Komisi XI, tapi di Komisi VIII DPR, akhirnya 'uang panas' itu dialihkan ke Gondo.

"Katanya uang diberikan ke Supomo, Tanya yang terima uang. Tapi karena dia Komisi XI, tak mungkin proposal diurus dia. Katanya lewat Pak Gondo, lewat TA-nya, Pak Herdian. Makanya ini kita periksa," ungkap Ali Machsan.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR

Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Demokrat Diminta Prabowo Siapkan Kader untuk Menteri, Airlangga: Kader Golkar Bisa Ditempatkan di Mana Saja

Demokrat Diminta Prabowo Siapkan Kader untuk Menteri, Airlangga: Kader Golkar Bisa Ditempatkan di Mana Saja

Kendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Bisa Dinodai Mereka yang Hanya Peduli Kekuasaan

Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Bisa Dinodai Mereka yang Hanya Peduli Kekuasaan

Ganjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga di atas kepentingan pribadi penguasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya
Gerindra soal Kabar Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran: Sah-Sah Saja

Gerindra soal Kabar Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran: Sah-Sah Saja

Dasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.

Baca Selengkapnya
Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya