Politikus cantik sedih lihat anak SMA hobi nonton film porno
Merdeka.com - Mayoritas remaja dan anak usia sekolah doyan melihat video mesum dan film porno lewat ponsel mereka. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan atas mentalitas SDM sebagai aset penerus bangsa.
Anggota Komisi Keagamaan DPR Ingrid Kansil melihat hal ini adalah dari pengaruh teknologi. Yang mana ada poin positif dan negatif.
"Penggunaan barang teknologi internet pada anak sekolah pasti dapat disalahgunakan untuk mengakses konten pornografi. Saya melihat, ini perlu ada konfigurasi 3 pihak yaitu lingkungan terdekat dalam artian adalah orang tua, kedua sekolah dan ketiga kebijakan publik yang diambil pemerintah daerah," jelas Ingrid saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Selasa (18/9).
Dia menegaskan, pertama orang tua harus mulai terbuka tentang sex education. Menjelaskan kepada anak remaja tentang bahaya dari seks bebas, kehamilan dini, hingga HIV/AIDS baik dari segi kesehatan dan dampak sosial.
"Sehingga anak paham dan akan komunikasi dua arah secara terbuka, antara anak dan orang tua dalam menghindari dampak buruk pornografi. Kedua sekolah, sekolah harus melakukan regulasi internal tentang pelarangan penyimpanan konten porno baik di HP atau alat lainnya. Misalnya bisa dikenakan razia yang bersifat mengikat," papar Ingrid.
"Sehingga anak sekolah tidak menjadikan media pergaulan di sekolah untuk penyebaran konten pornografi. Dan ketiga, adalah kebijakan publik. Saya melihat pemerintah pusat sudah sangat berupaya dalam mencegah konsumsi pornografi salah satunya adalah dengan memblokir situs porno," lanjutnya.
Menurut Isteri Syarif Hasan ini, tinggal diperkuat oleh pemerintah daerah, untuk memperhatikan warnet yang menjamur yang dijadikan tempat remaja untuk mengunduh konten pornografi.
"Dilakukan imbauan kepada warnet untuk melarang remaja untuk melakukan pengunduhan, pengaksesan pada situs pornografi," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, sekitar 90 persen telepon seluler milik siswa SMA atau sederajat di Surabaya menyimpan foto jorok dan film porno. Fenomena serupa tidak hanya terjadi pada siswa jenjang SMA, melainkan juga di jenjang SD dan SMP.
Lembaga Hotline Pendidikan di Jawa Timur mengungkap, bahwa 90 persen pelajar di Surabaya menyimpan atau mengkonsumsi film dan gambar porno di dalam ponsel yang dimilikinya. Fakta ini terungkap, ketika lembaga pendidikan yang digawangi Isa Ansori tersebut melakukan survei pada 26 Agustus hingga 12 September lalu.
"Hasilnya 92 persen pelajar putri pernah melihat gambar dan menonton film porno melalui handphone miliknya. Sedangkan untuk pelajar putra, mencapai 97 persen," terang Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori, Senin (17/9).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaFransiska Candra Novita Sari alias Siskaeee ditetapkan tersangka kasus dugaan pemeran film porno,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.
Baca SelengkapnyaKesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaSiskaeee dua kali gagal diperiksa polisi dalam kasus film porno
Baca SelengkapnyaViral dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM.
Baca Selengkapnya