Merdeka.com - Brigadir M, pelaku pelecehan seksual terhadap 5 anak SD, dijerat dengan pasal 81 dan 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tersangka terancam hukuman selama 15 tahun penjara.

Terkait dengan masalah pemecatan, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Moffan MK mengaku pelaku Brigadir M bukan anak buahnya, bila pelaku anak buahnya biasa langsung diambil kebijakan untuk pemecatan.

"Kalau pelaku itu tergantung pimpinannya di mana tempat dia bekerja, karena pelaku dinas di Polda, maka menjadi kewenangan Polda untuk memecat atau tidak, kita hanya melakukan proses tindak pidana," ujar Moffan, Kamis (24/4) di Mapolresta.

Saat ini, tersangka sedang menjalani tes psikologi. Hasilnya diperkirakan siang ini keluar sebagai bahan pertimbangan penjatuhan sanksi pada pelaku.

"Meskipun ada gangguan jiwa tetap berlaku tindak pidana, pelaku tetap bisa dihukum dan dijerat tindak pidana," kata Moffan.

Moffan menambahkan, kepentingan uji psikologi untuk pelaku bukan untuk kepentingan tindak pidana, meskipun itu menjadi pertimbangan pihak kejaksaan nantinya. Akan tetapi, kata Moffan tes psikologi itu untuk kebutuhan penilaian apakah pelaku masih layak atau tidak menjadi anggota Polri.