Polisi terus telusuri korban-korban mucikari SMP
Merdeka.com - Polisi terus berupaya mencari pelajar di Surabaya, Jawa Timur yang pernah dijual NA (15), mucikari cilik yang juga siswi SMP swasta di Surabaya. Penelusuran polisi dimulai dari mencari nomor-nomor kontak yang tersimpan di BlackBerry milik NA.
"Sampai hari ini, sudah ada empat tambahan korban dari pelaku yang kami panggil. Selain itu, kami juga memburu dua pelaku yang pernah menjual tersangka setahun lalu," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, Selasa (11/6).
Empat tambahan korban yang dipanggil polisi adalah, LA, LZ, IT, dan IN. "Mereka semua ini adalah korban dari tersangka. Dan semuanya juga berasal dari keluarga bermasalah. Ada yang orang tuanya bercerai, ada yang sering menjadi pelampiasan kemarahan orang tuanya, pokoknya rata-rata mereka dari keluarga yang bermasalah," beber dia lagi.
Selain itu, lanjut Suparti, di antara mereka ada yang sudah melakukan hubungan intim dengan pacarnya. Setelah putus dengan kekasihnya, korban merelakan dirinya untuk dijual pelaku karena beranggapan sudah tak perawan.
"Miris kalau tahu siapa mereka, wong mereka itu kan masih kecil-kecil, tapi mau berbuat begitu dengan pacarnya. Mengakunya ya sering melakukan di rumahnya sendiri, kadang di rumah pacarnya," kata Suparti mengelus dada.
Kasubnit VC Unit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan menyebut baru sementara ini jumlah korban masih 10 orang. "Penelusuran kami dari nomor-nomor kontak yang ada di BB tersangka. Untuk sementara masih ada 10 orang, mereka ada yang mengaku dari Kenjeran, ada juga yang mengaku dari Klampis dan daerah lain," katanya.
Seperti diketahui, saat ditangkap polisi di Hotel Fortuna, Sabtu malam lalu, selain menangkap tersangka, polisi juga menangkap tiga anak buah tersangka, yaitu DA, BL dan NR. Selanjutnya, setelah mengetahui ada empat korban lagi, polisi berusaha mencari keberadaan empat korban lain tersebut.
Dan empat korban tersebut, yaitu LA, LZ, IT, dan IN, sudah dipanggil dan mintai keterangan oleh pihak kepolisian. "Untuk yang lainnya kami masih melakukan penelusuran. Bisa jadi, anak buah tersangka ini bukan 10, tapi masih ada banyak lagi anak-anak lain yang ikut jadi korban," tandas Teguh.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaNamun mereka memutuskan untuk tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca Selengkapnya