Polisi telusuri kaitan Mami DEE dengan penutupan Gang Dolly
Merdeka.com - Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur masih terus mengembangkan kasus mucikari via Blackberry Messenger (BBM), Dewi Sundari alias DEE (25), warga Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, pihak kepolisian tengah menelusuri, apakah Mami DEE ini ada kaitannya dengan penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, oleh Pemkot Surabaya bulan Juni lalu.
Sebab, tersangka ini mengaku baru tiga bulan menjalankan bisnis haramnya itu, yang artinya bertepatan dengan jelang penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Kita masih melakukan pengembangan. Apakah memang ada kaitannya dengan itu (penutupan Dolly). Dari pengakuan tersangka, dia baru tiga bulan menjalankan bisnisnya," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, Rabu (10/9).
Sementara dari hasil penelusuran merdeka.com di lingkungan Polrestabes Surabaya menyebut, sebelum terjun ke dunia hitam, Mami DEE pernah menjadi korban pemerkosaan.
"Kemudian dia terjun ke bisnis esek-esek. Bisnis esek-eseknya pun tergolong amatiran. Ya meski anak buah dan pelanggannya tergolong high class, tapi dia cukup ceroboh dengan menginvite nomor PIN BB orang yang tak dikenal dan memasukkannya ke dalam grup BBM," kata sumber di lingkungan Polrestabes Surabaya.
Khususnya, lanjut sumber tadi, bagi pengguna BB yang memasang foto pria tampan dan terlihat berkelas. "Dia tidak segan-segan langsung menawarkan jasa esek-esek ke pertemanan via BBM itu, meski baru dikenal," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya kembali mengungkap jaringan prostitusi via online dengan tersangka Dewi Sundari. Mucikari 25 tahun ini ditangkap di salah satu Kamar Hotel Novotel, Surabaya.
'Ayam-ayam' koleksi si mucikari cukup berkelas, mulai dari mahasiswa, SPG dan ada juga dari kalangan karyawati kantoran. Harga yang dibandrolpun cukup fantastis, mulai dari harga Rp 1,5 juta hingga 10 juta rupiah. Konsumen tersangka, mulai dari pegawai negeri sipil (PNS), pejabat swasta hingga pejabat berkelas.
Tersangka mengaku menjalankan bisnisnya ini, karena untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Dari bisnis haramnya itu, tersangka mendapat komisi 30 persen dari sekali booking.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Kubu Siskaeee Usai Polisi Tolak Permohonan Penangguhan Penahanan
Polda Metro Jaya menyatakan menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan tersangka Siskaeee atas kasus dugaan film porno.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan
Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaDalih Siskaeee Ajukan Praperadilan: Penetapan Tersangka Dipaksakan dan Terburu-buru
Gugatan praperadilan itu diajukan Siskaeee usai ditetapkan polisi sebagai tersangka pemeran rumah produksi film porno Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaAyah Tiri Pelaku Pelecehan Seksual di Pasar Minggu Jaksel Ditangkap Polisi
Pelaku hingga saat ini masih menjalankan pemeriksaan oleh penyidik
Baca SelengkapnyaPenampilan Siskaeee saat Dijemput Paksa Polisi di Yogya, Sampai Didampingi Polwan
Siskaeee kerap mangkir pemeriksaan kasus video porno yang menyeretnya jadi tersangka
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaDiduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnya