Polisi: Siswi MTs korban pelecehan bukan diperkosa bergilir
Merdeka.com - Kasus pemerkosaan yang terjadi pada siswi MTs berinisal NPD yang diduga telah dilakukan oleh 10 orang telah dibantah oleh Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Cucuk Trihono. Dari 12 saksi yang telah diperiksa mengatakan bahwa hanya 1 orang pelaku yang telah melakukan tindakan kekerasan seksual pada korban.
"12 Saksi yang telah kami periksa mengatakan bahwa kasus ini bukan kasus pemerkosaan oleh 10 orang melainkan hanya tindakan kekerasan seksual di bawah umur oleh 1 orang," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (22/4).
Kasus ini telah ditetapkan sebagai kekerasan seksual anak di bawah umur. "Hasil visum membenarkan jika telah ada hubungan antara korban dan tersangka, dan sampai saat ini, kita masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan korban di RS setempat di Padang," tambahnya.
Tersangka hanya 1 orang dan telah ditahan dari 26 maret, dan akan dijerat pasal 81 ayat 2 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 332 KUHP.
Saat ditanyai tentang dugaan pembakaran barang bukti oleh polisi. "Sejauh ini tidak ada anggota kami yang melakukan pembakaran barang bukti," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca Selengkapnya