Polisi Selidiki Akun Medsos Penyebar Hoaks dan Provokatif Kasus Wiranto
Merdeka.com - Dit Siber Bareskrim Polri sedang menyelidiki akun yang menyebarkan berita hoaks dan provokatif pascapenusukkan yang dialami Menko Polhukam Wiranto. Seorang terduga teroris berinisial SA alias Abu Rara dibantu istrinya, menyerang Wiranto saat kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Dedi menyangkal salah satu narasi disebarkan oleh akun Facebook Suryadi Sd. "Informasi yang disampaikan akun tersebut tidak benar. Dan Ditsiber sedang mendalami penyebar berita hoaks tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (11/10).
Dedi menjelaskan, Dit Siber Bareskim terus melaksanakan patroli siber. Sejauh ini, beberapa akun di Facebook dan Twitter telah terdeteksi.
"Kami sudah menemukan akun-akunnya. Lagi didalami tentunya kalau sudah menemukan perbuatan melawan hukum tentunya kami akan melakukan penegakan hukum," ucap Dedi.
Menurut Dedi, akun-akun tersebut sengaja menyebarkan berita hoaks untuk mempengaruhi opini masyarakat.
"Yang main bukan logika. Mereka (penyebar hoaks) mau mainin emosinya," ujar dia.
Seperti yang dilihat, akun-akun Facebook Suryadi Sd memposting lima foto. Salah satunya tangkapan berupa potongan video yang menampilkan Menko Polhukam Wiranto.
Tak cuma itu, akun tersebut juga memposting foto menantu Wiranto saat di pemakaman yang disandingkan dengan foto terduga teroris.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya