Polisi pastikan mahasiswa tewas di danau UI bukan bunuh diri

Merdeka.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, Mahasiswa Biologi Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori (18) bukan bunuh diri. Hasil tersebut diketahui setelah penyidik Direktorat Kriminal Umum melakukan gelar perkara dan mengumpulkan sejumlah alat bukti.

"Dirkrimum Polda Metro Jaya kemarin sudah gelar dengan penyidik dan memeriksa alat-alat bukti yang dikumpulkan dan dicari, dari hasil tersebut dapat kesimpulan Akseyna tidak bunuh diri," kata Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).

Iqbal mengatakan, saat ini penyidik Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Depok masih belum bisa mengidentifikasi pelaku pembunuh Akseyna. Dia memastikan jika pelaku tertangkap bakal langsung diungkap ke publik.

"Belum diidentifikasi siapa pelakunya. Nanti kita kasih tahu, pelan-pelan," ujar Iqbal.

Hal senada dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti. Menurut Krishna, dari hasil penyelidikan Akseyna tewas bukan karena bunuh diri melainkan dibunuh orang.

"Yang pertama karena ada indikasi tulisan itu bukan identik tulisan korban. Yang kedua bahwa kalau dia bunuh diri dengan mengikatkan diri di tas, kalau dia bunuh diri dia masih punya peluang untuk melepaskan membuang batunya jadi kemungkinan dia sudah tewas dulu baru ditenggelamkan, kalau dia masih hidup dia kan masih bisa melepaskan," jelas Krishna saat di konfirmasi.

Menurut Krishna, untuk indikasi ini harus dipelajari terlebih dahulu dan nanti pihaknya akan mempelajari motif dan penyebab kematian korban. "Alibinya itu begini, dia bergaul sama siapa, hubungan dengan siapa, terakhir bagaimana. Hal itu nanti diungkap, kemarin kan penyidikan awal menduga bunuh diri abis itu ada statement korban bunuh diri. Jadi dalam kasus ini kita harus hati-hati dalam pengungkapan," tutupnya.

Seperti diketahui, kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri sampai kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna mati dibunuh atau bunuh diri.

Akseyna ditemukan tewas di danau Kenanga Universitas Indonesia pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna sendiri baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015.