Merdeka.com - Polisi kian perketat pengawasannya di daerah perbatasan. Hal ini dilatarbelakangi semakin maraknya penyalahgunaan senjata api untuk kejahatan.

"Petugas kita di lapangan memperketat pengawasan di perbatasan di tempat pintu masuk baik ilegal maupun legal sehingga nantinya tidak ada penyimpangan," ujar Irjen Saud Usman di kantornya, Senin (7/5).

Selain perbatasan, polisi juga mengimbau kepada masyarakat di daerah bekas konflik agar menyerahkan senjata mereka. Hal ini untuk menghindari mereka terjerat kasus hukum.

"Masyarakat bekas daerah konflik, seperti Aceh, Ambon, Poso, jika ada senpi serahkanlah, gudangkanlah kepada aparat sehingga nantinya tidak ada beban. Bilamana tertangkap dan tidak digudangkan akan diproses hukum," tutupnya.

Dalam jangka 3 tahun saja, sampai tahun 2011, sudah ada 453 kasus terkait senpi yang digunakan untuk kejahatan. Seperti penyalahgunaan senjata api 152 kasus, penemuan senjata api ilegal 76 kasus serta kekerasan dengan senpi sebanyak 174 kasus.