Merdeka.com - Kapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Kombes Pol Setija Junianta mengakui kalau pihaknya telah mengamankan Staf Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Surabaya, BG, Senin (11/8) sore, dengan tuduhan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Namun, kasus itu belum bisa diinformasikan ke publik karena masih dalam pengembangan Polsek Genteng.

"Kasusnya masih dalam pengembangan, jadi belum bisa diekspos. Dari hasil tes urine, negatif. Kita masih mengembangkan dari sisi yang lain," terang Setija di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (13/8).

Dari pengembangan pihak Reskrim (Polsek Genteng), lanjut dia, berdasarkan informasi yang diterima bisa benar-bisa salah. Polisi masih memeriksa, apa peran tersangka.

"Dia (tersangka) ini kurir. Kalau kurir bisa juga memakai, bisa juga hanya kurir. Ini informasi dari pihak Polsek Genteng. Jadi mohon sabar dulu, karena masih kita dalami," ujarnya.

Saat ditanya soal informasi yang menyebutkan jika tersangka dijebak atau korban orang lain yang tidak suka kepada tersangka sehingga menaruh benda haram tersebut pada helm milik tersangka, Setija belum berani menyimpulkan.

"Soal dijebak? Bisa jadi, bisa salah bisa benar. Ini yang masih kita kembangkan. Ini bisa kurir, bisa juga hanya dijebak. Nanti dari pengembangan, hasilnya bisa merujuk," ucap Setija.

Yang jelas, lanjut mantan Kapolres Sidoarjo itu, saat penangkapan tersangka, ada tingkat kesulitan yang dialami anggotanya. Tersangka berusaha mempertahankan helm yang dipegangnya kepada polisi.

"Dari penggeledahan, ada tingkat kesulitan. Ada keadaan ingin mempertahankan, ya bukan melawan anggota. Kalau keadaan normal, (helm) akan diserahkan. Tapi, ini keterangan dari kanit, ada tingkat kesulitan, ada yang coba dipertahankan. Tersangka sendiri tidak mengakui barang itu miliknya," ungkap Setija.

Ada dugaan kasus tersangka berhubungan dengan anggota dewan (barang bukti yang dibawa tersangka milik anggota dewan). "Ini yang masih kita dalami. Bisa benar bisa salah, tergantung petunjuk yang didapat nanti. Yang jelas informasi yang didapat, tersangka ini kurir," tandas Setija.

Sebelumnya, Satreskrim Polsek Genteng, menangkap pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan DPRD Surabaya pada Senin sore. Tersangka yang diketahui berinisia NS alias BG, ditangkap di Taman Prestasi Jalan Yos Sudarso tak jauh dari Gedung DPRD Surabaya.

Saat dikonfirmasi terkait penangkapan BG, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Iwan Dwi Poerwanto belum mau membeber kasus tersebut. Alasannya, menunggu Kapolsek Genteng, Kompol Roman Smaradhana Elhaj yang tengah mengambil cuti selama dua hari.

Sementara penelusuran merdeka.com, di lingkungan DPRD Surabaya, beberapa sumber membenarkan penangkapan BG tersebut oleh pihak kepolisian dengan tuduhan menyimpan narkoba.

"Informasinya, dia (BG) ditangkap kemarin sore, saat mau pulang kerja. Dia diamankan anggota Reskrim Polsek Genteng di sekitar Taman Prestasi," kata sumber di lingkungan DPRD Surabaya.

Informasi yang lain menyebut, BG memang tengah diawasi petugas karena kasus narkoba. Polisi terus memantau gerak-gerik PNS yang pernah bekerja di bagian IT, terkait pengelolaan seluruh sistem anggaran di DPRD Surabaya dan sejak tiga bulan lalu, BG dipindah di bagian umum.

Saat BG pulang dengan mengendarai motornya, petugas yang melakukan undercover secara tiba-tiba menghentikan laju kendaraannya di sekitar Taman. Polisi lalu menggeledah tersangka dan menemukan barang bukti sabu di dalam helm yang dikenakan tersangka.

"Sepertinya dia (BG) dijebak. Ada yang menjebaknya. Dia itu dikenal pendiam. Tapi benar apa tidak, ya itu tergantung penyelidikan polisi. Apalagi ada barang bukti yang disimpan di helm-nya," ucap sumber di lingkungan dewan.