Polisi: Korban miras oplosan di Magelang hanya 5 yang tewas
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Resort (Polres) Magelang AKBP Murbani Budi Pitono menyatakan korban tewas akibat akibat kasus minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah adalah sebanyak 5 orang (sebelumnya diberitakan 7 pemuda tewas). Bukan sebanyak tujuh orang yang telah diberitakan di beberapa media online yang telah tersebar.
"Dari hasil keterangan saksi, hasil pemeriksaan tim medis kelima orang tewas karena mengonsumsi minuman yang kemungkinan besar merupakan minuman oplosan. Untuk sementara, lima orang yang meninggal dunia," kata Murbani Budi Pitoyo di Posko Unit Reaksi Cepat (URC) News Armada di Kawasan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/10) malam.
Murbani menyatakan bahwa total warga Kabupaten Magelang yang dirawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit yang tersebar di Kabupaten Magelang usai menenggak miras oplosan adalah sebanyak 12 orang.
Kemudian yang telah tewas dan telah dimakamkan sebanyak 5 orang. Kemudian yang sampai saat ini menjalani perawatan sebanyak 7 orang. Namun, Murbani enggan menyebutkan identitas kelima orang pemuda yang tewas akibat menenggak miras oplosan usai salat Idul Adha tersebut.
Murbani mengaku langsung melakukan cek dan ricek ketika mengetahui beberapa pemberitaan menyebutkan ada tujuh pemuda tewas. Menurutnya, kemarin juga ada warga yang meninggal diduga bukan karena menenggak miras oplosan berupa arak yang dicampur dengan minuman ringan Big Cola dan minuman suplemen Kratingdaeng.
"Korban miras oplosan yang dirawat terakhir ada 12 orang dirawat. Lima orang meninggal dunia dan sekarang tujuh dirawat. Kalau tujuh korban itu dua di antaranya ada yang sakit maag dan ada yang karena sakit asam lambung lama. Perlu pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini selain melakukan pemeriksaan lanjutan di puskesmas dan rumah sakit, anggotanya masih mengumpulkan beberapa barang bukti dari kasus miras oplosan yang telah menewaskan banyak orang ini.
Seperti yang diberitakan merdeka.com sebelumnya, sedikitnya 7 pemuda tewas usai menenggak minuman keras oplosan jenis arak dicampur dengan minuman ringan Big Cola dan minuman suplemen Kratingdaeng. Ketujuh korban itu merupakan warga di 3 Kecamatan di Kabupaten Magelang yaitu Salaman, Kecamatan Tempuran dan Kecamatan Mertoyudan. Bahkan, diduga penjual ataupun bandar miras oplosan itu juga ikut meninggal dunia akibat dari minuman haram tersebut.
Mereka meninggal dunia secara tidak bersamaan dalam kurun waktu dua hari. Terhitung dari Minggu hingga Selasa dini hari kemarin, satu per satu para peminum itu meninggal dunia. Pesta miras oplosan itu terjadi di beberapa lokasi dan dilakukan beberapa kelompok warga secara terpisah.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaGunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang
Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPolisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca Selengkapnya