Merdeka.com - Selain menembak mati lima orang terduga teroris di Bali, aparat kepolisian berhasil menangkap empat orang terduga teroris lainnya. Saat ini polisi tengah memeriksa empat orang tersebut.

"Rekannya yang lain didalami, diidentifikasi lagi, sejauh mana peran empat tersangka lainnya," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi, Senin (19/3).

Menurutnya, pihaknya belum menemukan indikasi para terduga akan melakukan aksi peledakan di Bali.

"Kita melihat fakta yang ada, kasus itu adalah murni kasus perampokan, yang salah satu pelakunya yaitu HN, DPO yang terkait kasus perampokan (Bank CIMB) di Medan," kata dia.

Sebelumnya, Densus 88 menggerebek para terduga teroris di dua lokasi pada Minggu malam. Pertama di Jl Danau Poso, Sanur, Denpasar. Kedua berada di Jl Gunung Soputan, Denpasar.

Di lokasi pertama polisi menembak mati tiga orang yaitu, UH alias Kapten, Dd (27) dan M alias Abu Hanif (30). Di lokasi berikutnya, dua orang yaitu, HN (32) dan AG (30) ditembak mati.

Para terduga teroris diduga hendak merampok toko emas, cafe dan money changer. Polisi telah mengintai mereka selama sebulan. HN merupakan DPO kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Bali.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, mengatakan, para terduga merupakan jaringan teroris Solo dan jaringan perampokan CIMB Medan.

"Jaringannya banyak. Ada jaringan CIMB dan yang dari Solo," kata Ansyaad Mbai, saat ditemui di DPR, Senin (19/3).

Menurut Ansyaad, kelima orang itu sudah merencanakan aksi perampokan di money changer dan toko emas. "Ada beberapa tempat lain, belum bisa disebutkan," katanya.