Merdeka.com - Maraknya aksi kejahatan hingga memakan nyawa korbannya yang dilakukan anggota geng motor, Polda Sumsel menempatkan polisi berjaga dan razia di lima kawasan di Palembang. Kelima kawasan itu disinyalir menjadi tempat nongkrong pelaku.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes R Djarod Padakova mengungkapkan, penjagaan tersebut sebagai bentuk deteksi dini ulah kelompok remaja yang mengatasnamakan geng motor kembali berulah.

Adapun lima kawasan itu adalah Jakabaring, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Veteran, kawasan Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan Jalan Demang Lebar Daun.

"Deteksi dini harus dilakukan. Ada lima kawasan jadi tempat nongkrong geng motor. Kita jaga dan lakukan razia di kawasan itu, terutama malam Minggu," ungkap Djarod, Selasa (20/1).

Dia mengatakan, razia yang dimaksud lebih maksimal. Tak hanya mengecek surat kendaraan, polisi juga akan menggeledah satu per satu sepeda motor yang diduga anggota geng motor.

"Biasanya mereka bawa senjata tajam, air keras, bahkan narkoba. Tentu akan diproses sesuai hukum yang tegas," kata dia.

Djarod menambahkan, saat ini hanya ada sepuluh komunitas motor yang memiliki izin dari Dirlantas Polda Sumsel. Mereka mendapatkan pembinaan berlalulintas secara berkala.

Sedangkan kelompok remaja yang ikut mengatasnamakan geng motor, dinilai bukan bagian dari komunitas motor. Ke sepuluh komunitas bermotor yang resmi tersebut diantaranya komunitas Honda, komunitas Yamaha, komunitas Suzuki, komunitas Kawasaki Ninja, IMI, IMBI, HDCI, MBC, dan SAC.

"Biasanya, komunitas motor di luar itu yang biasa berbuat kejahatan. Geng motor tidak resmi ini jadi sasaran kita untuk diamankan," pungkasnya.