Polisi diminta segera tindaklanjuti laporan hukum Habib Rizieq
Merdeka.com - Perhimpunan Bantuan Hukum Solidaritas Indonesia (PBHSI) meminta Kepolisian segera menindaklanjuti proses pelaporan hukum terhadap Habib Rizieq Syihab. Sebab, Kepolisian dinilai lamban dalam menangani sejumlah pengaduan yang menempatkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu sebagai terlapor.
Aktivis dari Perhimpunan Bantuan Hukum Solidaritas Indonesia (PBHSI) Kamaruddin mengatakan, sebenarnya sudah ada beberapa pihak yang melaporkan Habib Rizieq ke polisi. Pertama, Sukmawati Soekarnoputri yang melaporkan Habib Rizieq karena diduga telah menghina Pancasila dan Proklamator RI.
Menurut Kamaruddin, laporan atas Habib Rizieq juga dibuat Student Peace Institute (SPI) Universitas Islam Negeri Jakarta pada 27 Desember 2016 dan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PP-PMKRI) pada 26 Desember 2016. Kemudian laporan dari Forum Mahasiswa Lintas Agama (Rumah Pelita) pada tanggal 30 Desember atas cerahamahnya pada tanggal 25 Desember 2016 di Pondok Kelapa atas dugaaan penyebaran kebencian SARA.
"Namun tidak terlihat kecepatan proses dari Kepolisian atas laporan-laporan terhadap Habib Rizieq Syihab tersebut, sangat terkesan pihak kepolisian hanya memberikan prioritas pemrosesan hukum hanya berdasarkan tekanan dan tuntutan aksi massa, atau provokasi sosial media, seperti halnya perkara Ahok," kata Kamaruddin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (2/1).
Kamaruddin menegaskan, secara konstitusional semua orang sama di mata hukum. Keadilan harus ditegakan melalui proses hukum yang objektif dan profesional, tanpa adanya tekanan politik dari kelompok atau publik manapun.
"Kebenaran pada proses hukum tidak ditentukan oleh besarnya aksi massa yang turun ke jalan untuk mendukung atau menentang," tegasnya.
Dia menjelaskan, Indonesia yang dibangun berdasarkan kemajemukan suku, agara, ras dan antar-golongan (SARA) justru belakangan ini terganggu oleh kepentingan politik jangka pendek dengan adanya Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya, organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keagamaan telah menjadi alat legitimasi politik untuk memobilisasi massa demi kepentingan politik praktis calon kepala daerah tertentu.
"Ormas-ormas keagamaan dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik untuk melakukan mobilisasi politik dengan memakai dalil agama sebagai alat propaganda dengan mengesampingkan dampak jangka panjang perpecahan antara umat beragama dan bangsa," tutupnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Bintang Dua Ini Enggan Tanggapi Kasus Praperadilan Firli: Kan Sudah Ditolak
"Menyatakan praperadilan oleh pemohon (Firli Bahuri) tidak dapat diterima," kata Hakim tunggal Imelda Herawati
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H+2 Idulfitri 2024, 14 Ribu Kendaraan Masuki Jalur Puncak
Polisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaDiamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda
Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Eks Kapolri Idham Azis Berduka Cita para Jenderal Polisi Datangi Rumahnya
Kabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca SelengkapnyaMasih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPerludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnya