Merdeka.com - Pemprov Jabar mendesak kepolisian agar mengusut tuntas tindakan anarkis perusakan Pos Satpam di Gedung Sate Bandung. Pos satpam di kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu dirusak berandalan bermotor pada Minggu (23/11) pukul 02.00 WIB.

Menurut Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Ruddy Gandakusumah pihaknya mengaku sudah menyerahkan barang bukti berupa rekaman CCTV, kondisi POS keamanan yang pecah kaca serta TV LCD yang rusak akibat pelemparan batu.

"Sudah diberikan (barang bukti) ada juga ketapel," kata Ruddy, Senin (24/11). Sehingga dia berharap, aparat dapat secepatnya menuntaskan kasus ini. "Kasus Ini harus diproses agar memberikan efek jera bagi pelaku perusakan fasilitas negara."

Jika kejadian ini diabaikan, lanjut dia, dikhawatirkan pelaku kembali melakukan penyerangan. Apalagi Gedung Sate ini merupakan fasilitas negara. "Gedung bersejarah ini kita rawat dan terbuka untuk umum. Kita sering menerima kunjungan ke Gedung Sate," ujarnya.

Akibat insiden perusakan yang dilakukan sejumlah orang dia mengaku akan lebih meningkatkan pengamanan. "Dengan kejadian ini bukan tidak mungkin kita harus meningkatkan pengamanan," ujarnya.

Untuk diketahui, Kejadian ini berawal dari peneguran empat motor berboncengan tak dikenal yang menumbangkan kerucut lalu lintas (traffic rubber cone) pengamanan jalan di sekitar Gedung Sate tepatnya di Jalan Cimandiri oleh Satpam yang bertugas di Pos 3.

Kawanan ini lantas bereaksi dengan memecahkan kaca Pos 3 dan Pos 4 menggunakan ketapel dengan batu sekitar taman di Jalan Cimandiri. Akibat pelemparan tersebut, kaca di dua pos tersebut pecah dan bolong sebesar kepalan tangan.

Insiden perusakan tersebut saat ini ditangani Polrestabes Bandung.