Merdeka.com - Kendaraan yang akan masuk ke Kali Kenteng di tol fungsional Salatiga-Boyolali akan diseleksi. Terutama untuk kendaraan berukuran besar dan yang tak laik jalan.

"Itu kan merupakan persimpangan exit tol fungsional Salatiga-Boyolali. Bagi pemudik yang akan langsung menuju Solo maupun Ngawi bisa melalui pintu masuk tol fungsional Salatiga - Boyolali," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono di persimpangan exit Tol Fungsional Salatiga-Boyolali, Senin (11/6).

Condro menyebutkan, yang mengerjakan proyek Kali Kenteng sudah profesional. Jadi Kementerian PUPR, Waskita, sudah mengukur di bawah 10 derajat untuk elevasinya. "Memang lebarnya tidak bisa untuk dua lajur, untuk saat ini baru satu lajur saja, petugas juga sudah membuat rambu-rambu, seperti rambu untuk masuk ke gigi rendah, rambu untuk satu lajur, jadi aman," paparnya.

Menyinggung arus mudik, Condro mengungkapkan Minggu (10/6) malam merupakan puncak arus mudik yang masuk Jawa Tengah. "Tadi malam yang masuk pintu utama Jawa Tengah di Kertasari Kabupaten Kendal itu tadi malam tertinggi sampai tadi pagi sudah mencapai 69.000 kendaraan, kemarin tertinggi 32.000 kendaraan," ujarnya.

Kapolda Jateng menambahkan bahwa sebelumnya pertama kali buka, hari Jumat (8/6) mencapai 23.000 kendaraan. "Ini kita prediksi sekarang ini akan turun, kemungkinan H-3 akan meningkat lagi. Alhamdullilah lancar hambatannya adalah karena ada transaksi di Kertasari, kedua di Kalikuto karena jembatannya belum selesai. Krapyak sudah cenderung lebih lancar. Salatiga-Boyolali kita atur satu-persatu tepatnya di Kali Kenteng, waktu nanjak harus masuk gigi satu," ungkapnya

"Sebenarnya tol fungsional Salatiga-Boyolali bisa lewat Tingkir, keluar tol Tingkir masuk jalan nasional ke Tengaran Boyolali, tapi kadang masyarakat ingin open tour, merasakan tanjakan tol fungsionalis," tambahnya.