Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pocong pun menghantui layar perak

Pocong pun menghantui layar perak Pocong jadi-jadian. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pocong merupakan tradisi penguburan jenazah khas masyarakat muslim melayu. Di Indonesia, ritual membungkus mayat dengan kain kafan ini amat populer, khususnya bagi masyarakat Sumatera dan Jawa.

Rupanya, pocong menjadi sumber khasanah kisah-kisah rakyat (folklore), terutama cerita horor. Tidak terhitung lagi jumlah cerita seram tentang orang sudah meninggal mengenakan kain kafan, bangkit dari kubur lantas bergentayangan. Selain masuk kategori hantu seram populer, di Tanah Air setan pocong punya ciri khas, yaitu berjalan melompat, sebab tubuh si jenazah masih terbungkus kafan.

Sulit dilacak, sejak kapan muncul ciri khas pocong melompat itu di cerita horor Indonesia. Namun yang jelas, kengerian sosok pocong tak lekang oleh zaman.

Karl G. Heider dalam buku 'Indonesian Cinema: National Culture on Screen' (1991) menyatakan horor yang disukai di Indonesia cenderung soal klenik yang diakrabi masyarakat. Sehingga meski setting cerita sudah modern sekalipun, kisah hantu lokal seperti pocong tetap punya penggemar dan masih menakutkan banyak orang.

"Kisahnya tetap meminjam cerita tradisional yang dipercaya masyarakat, terutama cerita supranatural," tulis Heider.

Wajar bila kemudian kisah pocong banyak diangkat oleh seniman, khususnya sineas dunia perfilman. Sebab, narasi populer seperti itu cocok bagi medium sinema yang memang termasuk kategori hiburan massal.

Maestro pemeran film horor Suzzana termasuk yang berhasil mengelaborasi sosok pocong di awal karirnya. Terutama lewat film 'Telaga Angker'. Meski dia lebih dikenal sebagai 'spesialis' kuntilanak, dalam film tersebut, muncul sosok hantu pocong. Sementara itu, film pertama yang benar-benar menjual pocong sebagai 'tokoh utama' adalah 'Setan Pocong' (1988) arahan Bachroem Halilintar.

Uniknya sebelum film itu beredar, di periode awal 1980-an, ketika penggambaran pocong belum terlalu populer dalam sinema, sudah muncul parodi atas kengerian pocong. Terbukti kelompok komedi Warkop DKI di film 'Setan Kredit' (1982) arahan Ikhsan Lahardi menggambarkan Indro berkelahi melawan rombongan pocong preman. Walaupun digambarkan seram, tapi pocong-pocong itu meminta ampun karena dipukuli.

Sejak itu, tafsir terhadap pocong mulai beragam. Mayoritas tetap mempertahankan kengeriannya seperti yang dipercaya masyarakat. Namun sebagian sutradara dan penulis skenario tidak ragu memblejeti kualitas horor pocong menjadi sekadar bahan olok-olok.

Pada periode 1990-an, seiring mati surinya industri perfilman Indonesia, pocong kalah oleh sinema esek-esek. Namun, situasi berubah sejak Orde Baru runtuh.

Kesuksesan 'Jelangkung' (1999) membuka jalan bagi cerita horor lainnya ke benak masyarakat Indonesia modern. Sinema Tanah Air mendadak disesaki bermacam rupa hantu lokal, dan pocong menjadi salah satu yang paling populer.

Pascareformasi, film pocong pertama adalah 'Pocong' (2005), oleh sutradara Rudi Soedjarwo, yang sebelumnya sukses membesut 'Ada Apa Dengan Cinta' (2002). Dia mengubah konsep pocong, dari awalnya arwah gentayangan, menjadi cerita thriller seorang psikopat yang dihantui rasa bersalah karena terlibat tragedi Mei 1998.

Lantaran mengumbar adegan sadis, film ini tidak lolos gunting Lembaga Sensor Film. Takut mengundang kontroversi, karya Rudi ini batal beredar dan menjadi salah satu film paling dicari penggemar horor karena sulit didapatkan.

Sebagai ganti rugi karena batal beredar, produser memberi kesempatan Rudi menggarap langsung sekuel 'Pocong 2' (2006). Dalam film itu dia mengembalikan esensi pocong sebagai murni hantu yang menakutkan dan bersifat supranatural. Hasilnya, penonton membludak, dan film ini menjadi yang terlaris tahun itu.

Sukses besar 'Pocong 2' memicu hantu pocong lain bergentayangan di layar perak. Temanya pun beragam. Ada yang tetap mempertahankan nuansa horor tradisional seperti 'Pocong (Dendam Tak Bisa Mati)' yang mengekor kesuksesan karya Rudi di tahun yang sama. Menggabungkan pocong dengan kisah drama anak muda juga dicoba dalam film '40 Hari Bangkitnya Pocong' (2008). Di sinema Indonesia kontemporer, berkat Rudi pula, pocong tak lagi harus sesuai pakem meloncat saat berjalan. Mahluk halus ini sekarang bahkan bisa melayang.

Namun tiga tahun terakhir, pocong lebih sering jadi obyek lelucon dibanding mahluk menyeramkan. Tonggak parodi pocong dilakukan oleh film Julia Perez 'Sumpah Ini Pocong' (2009). Upaya membuat lucu hantu pocong adalah mengeksploitasi cara jalannya yang harus melompat.

Selain itu, pocong juga mulai digambarkan punya persoalan yang tidak khas mahluk halus. Misalnya kebelet menikah (seperti di 'Pocong Minta Kawin' atau 'Penganten Pocong'), sampai doyan klab malam (contohnya 'Pocong Mandi Goyang Pinggul'). Kebanyakan diperankan oleh pelawak, seperti Azis Gagap, Olga Syahputra, sampai pesinetron Raffi Ahmad.

Sejak akun twitter @Poconggg populer di dunia maya, semakin runtuh pula kengerian hantu pocong. Nyatanya, film soal pocong, bernuansa dagelan atau serius, bisa mendatangkan untung. Dari catatan filmindonesia.or.id, film horor picisan sekalipun rata-rata paling apes meraup 90.000 sampai 100.000 penonton.

Jika sudah seperti itu, pocong masih akan menghantui bioskop Indonesia. Hanya saja, kini mereka gentayangan bukan karena penasaran, melainkan sedang dijadikan tambang duit para produser film.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik

Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik

Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk ke Sungai

FOTO: Kondisi Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk ke Sungai

Hingga saat ini puing bangunan tersebut masih belum diangkat dari Kali Inspeksi Grogol karena menunggu datangnya alat berat.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah

Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah

Curug ini bisa dikatakan hidden gem di Kabupaten Lebak karena belum terlalu ramai dikunjungi

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya di Indonesia, Warga Malaysia Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes

Bukan Hanya di Indonesia, Warga Malaysia Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes

Warga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.

Baca Selengkapnya
Mengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi

Mengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi

Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.

Baca Selengkapnya