Merdeka.com - Kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut angkat suara. Salah satunya, meminta pemerintah Indonesia untuk bertindak kongkret baik di tingkat regional maupun Internasional. Kalau perlu pemerintah Indonesia harus menampung pengungsi Rohingya.

"Kami mendesak pemerintah mengambil bagian menampung para pengungsi Rohingya dan memperlakukannya dengan pelayanan sesuai standar internasional," ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal dalam Dialog dan Buka Bersama Ormas dan Tokoh Nasional di Jakarta, Minggu (29/7).

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh rezim Myanmar sudah merupakan pelanggaran HAM yang melakukan dan membiarkan pembantaian itu terjadi. Di saat bersamaan, banyak negara tetangga Myanmar yang menolak kedatangan para pengungsi Rohingya dengan melakukan pengusiran.

"Kami mendesak agar pemerintah melakukan langkah-kangkah kongkret untuk menghentikan upaya pembersihan etnis kaum minoritas di Arakan dan memperjuangkan pengakuan kaum minoritas Rohingya di Arakan sebagai bagian utuh dari penduduk Arakan dan warga negara Myanmar," kata Mustafa.

Berdasarkan catatan pemerintah Myanmar, sejak insiden kekerasan pertama kali terjadi, sebanyak 78 warga Rohingya tewas, sementara 90 ribu penduduk minoritas itu kehilangan rumah dan harus hidup di penampungan. Dari data tidak resmi, korban tewas hampir pasti mencapai 650 jiwa. Beberapa sumber bahkan menyebut ribuan muslim Rohingya tewas selama dua bulan terakhir.