Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKI dibasmi, ludruk ikut TNI

PKI dibasmi, ludruk ikut TNI Suyono adalah seniman ludruk senior asal Malang yang ikut memperjuangkan eksistensi ludruk. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ludruk mendulang kejayaan pada era 50-an sampai 60-an. Tepat pada tanggal 19 Juni 1949, pelawak Astari Wibowo dan Samjudin mendirikan sebuah grup yang dinamakan Ludruk Marhaen di Surabaya. Kemudian beberapa grup ludruk lain mulai bermunculan, seperti Ludruk Tresna Tunggal.

Kala itu, ludruk dijadikan alat oleh PKI sebagai jalan untuk menggalang massa. PKI mencoba menanamkan ideologi mereka di masyarakat, terutama wong cilik (sebutan untuk rakyat jelata). Pada tahun 1963, banyak grup ludruk yang mulai berhaluan kiri.

"Pada masa itu, grup-grup ludruk banyak yang ikut haluan. Tapi, kita tetap independen dan netral. Sayangnya, ludruk Malang juga ikut dibekukan. Akibatnya, semua seniman harus pindah ke Surabaya," jelas Suyono, seniman ludruk senior asal Malang, kepada Merdeka.com, Senin, (15/10).

Ludruk yang sejatinya hanyalah seni rakyat terus disusupi propaganda politik. PKI dan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) merupakan lembaga yang paling gencar mendukung ludruk sebagai alat perjuangan melawan kebudayaan imperialis.

Ludruk menjadi tontonan yang populer karena mengangkat kisah-kisah rakyat kecil yang menderita. Kata-katanya pun selalu membangkitkan semangat untuk melawan segala penindasan yang ditujukan pada rakyat jelata. Tak dapat dipungkiri, ludruk benar-benar menjadi kesenian rakyat yang sangat fenomenal pada masanya. Potensi itulah yang rupanya dilirik oleh PKI.

Kejatuhan Soekarno merupakan awal kehancuran ludruk. Setelah penumpasan Gestok (Gerakan satu Oktober), ludruk memasuki masa-masa sulit. Beberapa grup ludruk terpaksa dibubarkan karena diduga membawa ajaran Soekarno, terutama Marhaen.

Ludruk mengalami masa kevakuman pada tahun 1965-1968 dan kemudian dibangkitkan kembali tahun 1968-1970. Semua grup ludruk dikoordinir oleh Kodam VIII Brawijaya, yang melebur mereka dalam beberapa kelompok.

"Hanya Malang yang dibekukan setelah Gestok. Kemudian tahun 66' kami dibina oleh TNI dan mendirikan ludruk skorvet, yang dikoordinir oleh Letu Hasan Wahyudi," papar pria yang kini berusia 75 tahun tersebut.

Namun, kemesraan TNI dan seniman ludruk tak bertahan lama. Mereka berpisah karena memiliki perbedaan pandangan yang tak dapat disatukan. Kini, ludruk yang dikenal sebagai kesenian rakyat Jawa Timur seperti mati suri dan terabaikan.

"Pemerintah hanya mencanangkan saja, tapi tidak ada action-nya. Bagi kami yang penting berbuat. Ya, biar diapresiasi. Kami berjuang sendiri dan tidak menunggu pemerintah," jawab Suyono ketika ditanya perihal peran pemerintah terhadap eksistensi ludruk.

Ludruk adalah aset kebudayaan nusantara yang perlu dilestarikan. Jangan biarkan ludruk hilang dimakan zaman!

(mdk/des)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024

TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024

Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Massa Pendukung dan Tolak Padati KPU Saling Ejek

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Massa Pendukung dan Tolak Padati KPU Saling Ejek

Mereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.

Baca Selengkapnya
Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran

Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran

Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang

Polri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang

Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019

Pemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019

Meskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Terungkap, Ini Tujuan di Balik Kebijakan Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM

Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.

Baca Selengkapnya
MK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029

MK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029

Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Baca Selengkapnya
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
TNI Tegaskan Penggunaan Pelat Dinas Palsu Bisa Diancam Hukuman 6 Tahun Penjara dan Denda

TNI Tegaskan Penggunaan Pelat Dinas Palsu Bisa Diancam Hukuman 6 Tahun Penjara dan Denda

Pusat Polisi Militer TNI akan bekerja sama dengan kepolisian untuk terus menyisir penggunaan pelat dinas TNI palsu.

Baca Selengkapnya