Merdeka.com - Partai NasDem memperingatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk segera mencopot bendera partainya di arena Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, yang akan digelar 1 hingga 5 Agustus 2015 mendatang. Alasannya, NasDem ingin Muktamar NU ke 33 itu bersih dari kepentingan politik.

"Lebih baik PKB mencabut bendera-benderanya yang ada di jalan-jalan itu. NU harus kembali ke khitahnya, NU harus bersih dari kepentingan-kepentingan politik, itu akan memperburuk citra NU," tegas Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Effendy Choirie, Kamis (23/7).

Menurut politisi akrab disapa Gus Choi ini, NU adalah ormas Islam terbesar yang wajib netral dan bebas dari kepentingan politik. Oleh karena itu, dia mendesak banyaknya bendera partai di area muktamar harus dibersihkan.

"Kader NU itu sangat banyak dan ada di sejumlah partai politik. Untuk itu, NU harus memposisikan diri sebagai organisasi netral. Partai juga harus menghormati NU dengan tidak menunggangi muktamar. Apakah dalam bentuk spanduk, maupun bendera-bendera partai. Itu merusak NU. Saya sebagai pimpinan parpol sekaligus warga NU menyayangkan itu," ucapnya.

Menanggapi desakan dari NasDem itu, Ketua DPW PKB Jawa Timur, Halim Iskandar menanggapinya secara dingin. Dia menilai dipasangnya bendera partainya merupakan rangka mensukseskan Muktamar karena PKB merupakan salah satu bagian dari NU.

"Muktamar NU itu bukan milik PKB, ini pikiran keblinger. Ini terbalik, PKB itu ya milik NU. Partai-partai lain yang ingin memasang bendera NU silahkan, dengan begitu PKB merasa terbantu untuk menyuarakan suksesi muktamar," dalihnya.

"Ini kewajiban anak terhadap orang tua, itu yang diperankan PKB terhadap Muktamar NU," kata dia mengistilahkan PKB sebagai anak kandung NU.

Untuk itu, kakak kandung Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar ini mengaku akan tetap memasang panji-panji NU dengan tujuan ikut menyukseskan Muktamar NU ke 33 di Jombang.

Senada dengan Halim, Sekretaris PKB Jawa Timur, Toriqul Haq juga menegaskan, bendera dan panji-panji PKB yang terpasang di area Muktamar NU itu adalah bendera-bendera Peringatan Harlah PKB ke 17.

"Secara kebetulan Harlah PKB itu bersamaan dengan Muktamar NU di Jombang. Jadi bendera-bendera itu juga bentuk dukungan atas suksesnya muktamar," dalih Toriq.