Pilkada jadi ladang judi hingga ancaman uang palsu
Merdeka.com - Rabu pekan depan, beberapa daerah di Indonesia akan menggelar pemilihan buat pergantian pemimpin. Tahapan kampanye pun hanya tersisa dua hari.
Sejak awal, banyak pihak meragukan kesiapan Komisi Pemilihan Umum buat mengorganisir kompetisi politik skala besar itu. Segala permasalahan pun datang silih berganti. Namun bukan itu yang menjadi fokusnya.
Ada sisi lain dari pemilihan kepala daerah. Ternyata hal ini kerap dijadikan segelintir warga sebagai ajang judi. Tak hanya uang, taruhannya cukup besar mulai dari sawah hingga rumah.
Sekretaris Daerah Sumatera Selatan, Mukti Sulaiman mengatakan, ajang judi dalam pilkada ini sudah biasa terjadi dan menjadi rahasia umum. Hal ini karena gelaran pilkada menarik buat dipertaruhkan.
"Biasanya dijadikan taruhan. Kalau tidak uang, pakai sawah, ada juga rumah taruhannya," kata Mukti kemarin.
Dikatakan Mukti, fenomena ini tidak jarang menjadi penyebab munculnya konflik pilkada. Sebab, bagi penjudi yang kalah akan mencari berbagai cara agar bisa membalikkan keadaan. Begitu juga sebaliknya, pemenang akan berusaha mempertahankan kemenangannya demi mendapatkan barang taruhan.
"Yang kalah jelas tidak mau terima. Jadi mendorong terjadinya konflik yang lebih luas," ujar Mukti.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak terkait, mulai dari Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum, Kepolisian, dan TNI, serta masyarakat sama-sama menjaga kelancaran dan keamanan, sebelum dan setelah pencoblosan 9 Desember mendatang.
"Langkah antisipatif sudah dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik. TNI mempersiapkan dua ribu personel, Polda Sumsel juga begitu. Ini langkah yang kita apresiasi," lanjut Mukti.
Mukti menambahkan, dari tujuh daerah di Sumsel yang menggelar pilkada serentak, memiliki kriteria masing-masing. Ada daerah yang terlihat aman, tetapi bisa jadi rawan atau sebaliknya.
"Ada yang lembut, tapi sebenarnya keras. Ada yang terlihat keras tapi sebenarnya lembut," ucap Mukti.
"Karenanya, harus siap betul. Ini sudah tinggal menunggu hari saja. Kita berharap aman, lancar, tertib," tutup Mukti.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaCara Memperbesar Payudara dengan Tangan, Lakukan Pijatan Khusus
Memperbesar payudara bisa dengan cara alami yaitu pijatan dan olahraga.
Baca SelengkapnyaJangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024
Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada
Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat
Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaPAN Nilai Sah Saja Kaesang Maju Pilgub DKI: Semua Punya Hak
Fikri menilai, tak ada masalah bagi PAN untuk Kaesang maju Pilgub.
Baca SelengkapnyaMengenal Uniknya Padi Salibu yang Dilirik Pemprov Jabar, Sekali Tanam bisa Panen hingga 5 Kali
Padi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Baca Selengkapnya