Pidatonya dipuji, SBY ucapkan terima kasih
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas apresiasi yang diberikan mengenai pidatonya menyelesaikan perselisihan KPK versus Polri kemarin malam. Ucapan terima kasih itu disampaikan lewat juru bicaranya, Julian Aldrin Pasha.
"Terima kasih atas pujian terhadap pidato semalam. Bapak Presiden merumuskan dan membuat sendiri pidato semalam. Tentu ada masukan dari beberapa pihak," kata Julian melalui keterangan pers di Jakarta, Selasa (9/10).
Menurut Julian, pidato itu dilakukan sebagai bukti Presiden telah memperhatikan beberapa permasalahan yang terjadi. Terutama perselisihan antara Polri dan KPK dalam kasus pengadaan alat simulasi SIM, penarikan 20 penyidik Polri dari KPK serta pengepungan Gedung KPK oleh polisi.
"Tentu bila banyak kalangan dan masyarakat memuji substansi pidato tersebut, beliau dengan rendah hati mengucapkan terima kasih. Sekali lagi terima kasih dan mohon dukungan agar negara kita menjadi lebih baik dan maju," tutupnya.
Dalam pidatonya kemarin malam, Presiden menyampaikan lima poin sebagai solusi terkait kisruh antara KPK dengan Polri.
Pertama, penanganan hukum dugaan korupsi pengadaan simulator SIM yang melibatkan Irjen Pol Djoko Susilo ditangani KPK (tidak dipecah). Polri menangani kasus-kasus lain yang tidak terkait langsung.
Kedua, keinginan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap Kompol Novel Baswedan tidaklah tepat, baik dari segi waktu ataupun cara penanganannya.
Ketiga, perselisihan yang menyangkut waktu penugasan para penyidik Polri di KPK perlu diatur kembali dan akan dituangkan dalam peraturan pemerintah. Presiden berharap teknis pelaksanaannya juga diatur dalam MoU antara KPK dan Polri.
Keempat, Revisi UU KPK tidak tepat dilakukan saat ini dan lebih baik meningkatkan sinergi dan intensitas semua pihak untuk pemberantasan korupsi.
Kelima, presiden berharap KPK dan Polri dapat memperbaharui MoU nya lalu dipatuhi dan dijalankan. KPK dan Polri juga harus meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam pemberantasan korupsi sehingga kisruh antara keduanya tak terulang lagi di masa yang akan datang.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca SelengkapnyaJubirnya Kena Kasus Pajak, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dihubungi Presiden UEA, Begini Isi Percakapan Prabowo Subianto dan Mohammed bin Zayed Al Nahyan
Isi perbincangan Prabowo Subianto dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed.
Baca SelengkapnyaDisambut Pendukung di Jambi, Anies Dipakaikan Lacak dan Selendang
Jambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca Selengkapnya