Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pidato monumental ekonomi Soeharto perdana hadir di Pasar Klewer

Pidato monumental ekonomi Soeharto perdana hadir di Pasar Klewer Soeharto. ©repro Museum Purna Bhakti Pertiwi

Merdeka.com - Kebakaran hebat terjadi di Pasar Klewer, yang berada di Jalan dr Radjiman, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/12) malam. Meski kobaran api sudah tidak nampak, namun tiupan angin kencang membuat kepulan asap tebal kembali membumbung tinggi.

Kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Klewer Solo, menyisakan duka mendalam bagi para pedagang. Pasalnya barang dagangan senilai ratusan miliar rupiah tak bisa diselamatkan. Jumlah kerugian tersebut berasal dari nilai dagangan yang dimiliki oleh ribuan pemilik kios dan los di pusat perdagangan tekstil dan garmen terbesar di Jawa Tengah itu.

Melihat ke belakang, mantan Presiden Soeharto untuk pertama kalinya pidato monumental di Pasar Klewer. Dia menyatakan pidatonya saat itu tanpa teks, dan pidatonya pun ditanggapi oleh para pembantunya.

"Pada tanggal 19 Juni 1971, satu bulan sebelum pemilihan umum 3 Juli 1971, saya datang di Pasar Klewer, Solo, untuk meresmikan pembukaan bangunan pasar itu. Saya berpidato di sana tanpa teks. Ternyata pidato saya itu ditanggapi oleh pembantu-pembantu saya sebagai tonggak sejarah yang penting," ungkap Soeharto di kutip dari buku Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya.

Dia juga mengatakan dalam pidatonya tersebut untuk membangun industri memerlukan modal yang tidak hanya rupiah, melainkan juga devisa untuk memasukkan mesin­mesin dan barang modal lainnya. Selain itu, menurutnya, memerlukan skill dan keahlian. Karena tanpa itu tidak akan bisa mengembangkan industri.

"Untuk membangun industri, mutlak kita memerlukan modal yang tidak hanya rupiah, melainkan juga devisa," katanya.

Presiden ke dua Indonesia ini mengungkapkan pada tahun 1971, Indonesia berada dalam pembangunan industri yang mendukung pertanian. Lanjutnya, Indonesia harus mendirikan industri yang mampu membuat alat-alat pertanian dan prasarana pertanian.

"Seperti pupuk, obat-obatan, irigasi pertanian dan lain-lainnya. Lalu kita harus mampu untuk memasarkan hasil pertanian," ungkapnya.

Dengan begitu, kata Soeharto, kegiatan dalam membangun industri yang mendukung pertanian itu merupakan kegiatan yang luar biasa.

Soeharto menjelaskan untuk mendapatkan devisa guna membangun industri, tentu saja harus bisa mengekspor kekayaan yang ada di Indonesia, berupa bahan mentah dan bahan baku serta hasil lainnya. Amerika Serikat telah memberikan pinjaman kepada Indonesia Rp 2,25 miliar dollar AS. Dan sesuai kesepakatan setiap tahun membayar Rp 200 juta dollar AS.

"Kita diwarisi dengan hutang sebesar 2,25 miliar dollar AS. Itu tidak sedikit," ungkapnya.

Akan tetapi negara-negara yang tergabung dalam IGGI dan juga negara-negara Timur dapat memperhitungkan Indonesia. Mereka memberikan keringanan utang Rp 2,25 miliar dollar AS itu, boleh dibayar dalam jangka waktu 30 tahun. Dengan begitu setiap tahun Indonesia harus membayar 75 juta dollar AS.

"Setiap tahun kita harus membayar 75 juta dollar AS. Jumlah itu masih cukup banyak," ucap Soeharto.

Dia mengatakan, ada tiga unsur pokok yang mewakili rakyat dalam kehidupan ekonomi, yakni unsur produsen, unsur konsumen, dan unsur pemberi jasa. Ketiga unsur ini, kata Soeharto, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya, dengan berpegang pada prinsip "mengangkat derajat rakyat sebagai produsen dan melindungi rakyat sebagai konsumen".

"Saya katakan, ada tiga unsur pokok yang mewakili rakyat dalam kehidupan ekonomi kita, yakni unsur produsen, unsur konsumen, dan unsur pemberi jasa," katanya.

Lanjut Soeharto, apa yang dia lontarkan di Pasar Klewer itu dirumuskan dan dijadikan konsep GBHN yang diajukan dalam sidang umum MPR hasil Pemilu 1971. Karena menurut para menteri buah pikirannya merupakan pernyataan politik mengenai pembangunan.

"Para menteri mengatakan bahwa buah pikiran saya itu merupakan statement politik mengenai pembangunan," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya
Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Bisnis Dijalankan Titiek Soeharto, yang Digadang-gadang Jadi Ibu Negara

Ternyata Ini Bisnis Dijalankan Titiek Soeharto, yang Digadang-gadang Jadi Ibu Negara

Pada Mei 2006, Titiek kembali tampil di depan publik. Pertama, menjenguk dan memberikan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi.

Baca Selengkapnya
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto

Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto

Titiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.

Baca Selengkapnya
Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Sosok Eno Sigit yang merupakan cucu Presiden Soeharto sempat mencuri perhatian di dunia hiburan.

Baca Selengkapnya
Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek

Jarang Tersorot, 8 Foto Kebersamaan Anak Presiden Soeharto Yang Hangat Sampai Kakek Nenek

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya