Piagam Pahlawan HR Moehammad disematkan di Museum Tugu Pahlawan
Merdeka.com - Duplikat Piagam Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Mayor Jenderal TKR (Tentara Keamanan Rakyat) HR Moehammad Mangoendiprojo, disimpan di Museum Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/11).
Seperti diketahui, pada 7 November lalu, Presiden Jokowi telah menandatangani piagam penghargaan sebagai Pahlawan Nasional kepada empat tokoh, yaitu KH Abdul Wahab Chasbullah, Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan Mayjend TKR HR Moehammad Mangoendiprojo.
Dan kini, duplikat penghargaan itu dibawa pulang ke Surabaya. Piagam penghargaan itu, dibawa pulang oleh Menko Maritim, Indroyono Soesilo, yang juga salah satu cucu dari Mayjen HR Moehammad Mangoendiprojo.
Kemudian diserahkan kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, untuk kemudian disematkan di Galeri Museum Tugu Pahlawan.
Menko Maritim Indroyono mengatakan, Mayjend TKR HR Moehammad Mangoendiprojo merupakan salah satu dari empat tokoh di Surabaya, yaitu Soetomo atau Bung Tomo, Residen Soedirman dan Moestopo yang bersama-sama ikut andil dalam Perang 10 November 45 di Surabaya. "Semoga semangat perjuangan mereka masih tetap tumbuh di hati para Pemuda Surabaya hingga saat ini," katanya.
Sementara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, sebelum gelar Pahlawan Nasional ditandatangani Presiden Jokowi, pihaknya telah mengajukan gelar tersebut sejak tiga tahun silam. Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai presiden keenam RI.
Untuk saat ini, pihak Pemkot Surabaya, ingin pemerintah juga memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Muhammad Yasin, yang juga salah satu tokoh pejuang di Surabaya. "Kami juga berniat mengajukan permohonan gelar kepada Pahlawan Muhammad Yasin. Beliau ini juga salah satu pejuang dari Surabaya yang ikut berperang di Pertempuran 10 November. Saat ini kita masih mengumpulkan data untuk pengajuan gelar itu," aku Risma.
Sekadar catatan: Mayjend HR Moehammad Mangoendiprojo adalah Pimpinan TKR, sebuah nama angkatan perang pertama yang dibentuk pemerintah pada 5 Oktober 1945, atau setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sementara HR Moehamad Mangoendiprodjo sendiri, adalah cicit dari Setjodiwirjo atau Kiai Ngali Muntoha, keturunan dari Sultan Demak dan Prabu Brawidjaja. Setjodiwirjo bersama-sama Pangeran Diponegoro melawan Belanda, ke daerah Kertosono, Ngawi dan Banyuwangi di Jawa Timur.
Ketika berusia 38 tahun, HR Moehammad bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Lulus pendidikan, dia ditugaskan sebagai Daidancho atau Komandan Batalyon di Sidoarjo. HR Moehammad juga bergabung ke Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Dia juga memiliki andil besar mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai 100 juta gulden. Kemudian, uang itu digunakan untuk biaya perjuangan.
HR Moehammad juga berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya. Dia sempat mengalami peristiwa dramatis, bahkan membahayakan nyawanya.
Sampai pada akhirnya, bersama TKR dan sejumlah tokoh di Surabaya, dia sukses mengawal pertempuran di Surabaya. Selanjutnya, dia diberi tugas oleh Presiden Soekarno atau Bung Karno sebagai bupati di Ponorogo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Baca SelengkapnyaMuseum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Muhaimin mengedepankan etika
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung
Baca SelengkapnyaSemuanya memiliki nilai sejarah yang tinggi dan informasi tentang persenjataan di masa lampau.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaAda yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto secara khusus menemui mantan SBY di Museum dan Galeri SBY*ANI di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya