Petugas lupa mengunci pintu jeruji, tahanan narkoba kabur
Merdeka.com - Senin kemarin (21/4), tahanan narkoba di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Agung Prasetya, diketahui menghilang saat hendak disidangkan di Pengadilan Negeri (PN), Surabaya. Tak ada yang mengetahui, bagaimana Agung bisa kabur dan lolos dari kawalan petugas.
Namun, dari hasil rekaman CCTV di Rutan Medaeng, yang dipelototi petugas kejaksaan, Agung diketahui berjalan dengan sejumlah tahanan lain pada pukul 12.30 WIB, yang sama-sama akan disidangkan pada hari yang sama di PN Surabaya.
Kamera CCTV hanya memantau kondisi di dalam Rutan saja. Sehingga, tidak diketahui apakah tersangka kepemilikan 1 ons sabu itu, sudah naik bus yang terparkir di luar atau tidak. Dan sekitar pukul 21.00 WIB, Agung baru diketahui menghilang.
Hal ini dibeberkan Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak, Suseno. "Saat mengetahui itu, kita langsung meluncur ke Rutan Medaeng. Langkah pertama yang kita lakukan adalah menyaksikan rekaman CCTV yang ada di dalam Rutan malam itu juga," ungkap dia, Selasa (22/4).
Dari rekaman CCTV, lanjut dia, terlihat jelas kalau Agung berjalan beriringan bersama tahanan lain keluar Rutan Medaeng dengan pengawalan petugas.
"Persoalannya, lokasi mobil bus penjemput tahanan di parkir depan Rutan Medaeng yang tak terpantau CCTV. Sehingga kita tidak bisa melihat dari rekaman CCTV apakah Agung naik ke atas bus atau tidak."
"Hanya pengakuan dari petugas kita yang memastikan Agung sudah naik ke atas bus. Dua orang petugas polisi juga memastikan melihat Agung naik ke atas bus tahanan. Sementara empat petugas Kejari Tanjung Perak yang menjemput para tahanan, lalai," sambung dia.
Saat mengawal Agung dan tahanan lainnya hingga naik ke atas bus, masih kata dia, mereka (petugas) lupa mengunci pintu jeruji bus saat kembali masuk ke dalam Rutan untuk menjemput kembali tahanan lainnya. Padahal, di dalam bus ada beberapa tahanan yang akan disidang, termasuk Agung.
"Memang kerap kali para tahanan ini ada yang mokong. Ketika dijemput untuk mengikuti sidang ada yang malas-malasan. Tapi kita kan punya datanya. Seringkali petugas kita harus bolak-balik ke dalam Rutan untuk menjemputnya," papar Suseno.
Diduga, Agung menyelinap keluar dari bus yang pintu jerujinya tak terkunci dan mengelabui dua personel polisi bersenjata lengkap yang bersiaga di depan pintu keluar bus. "Kita menduga Agung turun dari bus karena pintu jerujinya tidak dikunci dan melarikan diri ketika empat petugas kejaksaan kembali ke dalam Rutan untuk menjemput tahanan lainnya," sesal dia.
Selama ini, ungkap dia lagi, para tahanan yang diangkut dari Rutan Medaeng menuju lokasi persidangan di PN Surabaya, selalu tanpa diborgol. "Kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita agar pengawalan lebih diperketat lagi," harap dia.
Diberitakan sebelumnya, Agung Prasetya warga Tambak Gringsing Baru Blok III VI/3 Surabaya, yang ditangkap anggota Polda Jawa Timur pada 16 November 2013 di Jalan Rajawali karena kedapatan menyimpan 1 ons sabu, tiba-tiba diketahui menghilang saat hendak mengikuti sidang di PN Surabaya.
Hilangnya tersangka yang ditangani Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nining Dwi Ariany dari Kejari Tanjung Perak itu, membuat pihak kejaksaan bingung. Bahkan, Kepala Rutan Medaeng, Kadiyono sendiri, juga menyalahkan petugas dari kejaksaan atas hilangnya satu tahanan di Rutan Medaeng itu. "Sebab itu sudah menjadi wewenang kejaksaan," tegas dia Senin malam kemarin.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaLuas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang
Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca SelengkapnyaAnies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Prabowo di Pertahanan, Ini Alasannya
Kesejahteraan para prajurit TNI yang dinilai tidak diperhatikan.
Baca SelengkapnyaRatusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas
Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaEnam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca Selengkapnya