Petugas kesulitan padamkan api di Sawah Besar karena asap oli
Merdeka.com - Petugas pemadam kebakaran dari Sudin Jakarta Pusat kesulitan memadamkan api yang berkobar di ruko onderdil mobil di Sawah Besar. Asap pekat dan tebal di sekitar ruko membuat petugas kesulitan mendekati titik api.
Menurut Kasudin Damkar Jakarta Pusat Ahmad Lamping, hingga kini petugas belum bisa mendekati titik api yang diduga berada di tengah-tengah ruko. Hal ini karena asap pekat dan tebal yang menggangu pernafasan petugas.
"Yang terbakar ban mobil dan solar, oli, pelumas dan lainnya jadi asapnya pekat dan tebal. Ini kendala petugas karena masuk saja susah," ujar Lamping kepada wartawan di lokasi, Rabu (14/11).
Petugas juga sudah menggunakan menyedot asap di lokasi. Namun hingga kini asap tebal dan membuat batuk-batuk petugas ini masih mengepul dari dalam ruko.
"Kita coba jebol dari pintu samping supaya bisa masuk. Api di tengah-tengah tapi kita belum bisa padamkan karena petugas tidak bisa masuk meski pakai masker," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaViral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya