Petugas Haji Tertular Saat Diklat, Pasien Positif Corona di Jatim Meningkat
Merdeka.com - Terjadi lonjakan cukup signifikan jumlah pasien yang berstatus positif di Jatim. Hal ini dikarenakan, salah satunya adalah hasil tracking dari petugas haji yang mengikuti diklat beberapa waktu lalu dinyatakan positif tertular corona atau covid-19.
Dari data yang dipaparkan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, terdapat 49 orang baru dinyatakan positif. Sehingga, total pasien berstatus positif di Jatim saat ini 152 orang.
Angka tambahan tertinggi dari Kota Surabaya, yaitu berjumlah 33 orang. Kabupaten Lamongan yang semula masih berstatus zona kuning kini masuk kategori zona merah dengan jumlah terkonfirmasi positif 10 orang.
"Delapan (orang) di antaranya hasil tracking dari petugas haji yang ikuti diklat beberapa waktu lalu," katanya, Jumat (3/4).
Sementara itu 7 pasien positif baru lainnya tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Sidoarjo sebanyak 3 orang, Gresik 1 orang, dan Kabupaten Kediri 2 orang. Sedangkan pasien yang sudah dinyatakan terkonversi negatif corona, berjumlah 6 orang. 3 Di antaranya dari Magetan dan 3 lainnya dari Surabaya.
"Dari enam orang itu, 3 orang dari Magetan dan 3 orang dari Surabaya. Data meninggal seperti kemarin," ujarnya.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 717 orang. Sama seperti sebelumnya, angka orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim juga meningkat tajam, yaitu sebanyak 9.435 orang.
Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, mengatakan, untuk 10 orang positif di Lamongan, enam orang di antaranya ialah petugas kesehatan haji dan dua orang petugas pembinaan haji. Mereka bagian dari ratusan peserta pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Surabaya awal Maret lalu.
Pasar Kapasan Tutup
Sebuah pasar di Surabaya ditutup total dari aktivitas perdagangan. Hal ini dikarenakan, salah seorang 'penghuninya' yang disebut kerap beraktifitas di pasar tersebut dinyatakan berstatus positif corona atau covid-19.
Penutupan ini terjadi di Pasar Kapasan Surabaya. Penutupan pasar tersebut dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya, sebagai pihak pengelola.
Sesuai dengan surat ber kop Pasar Surya dengan Nomor: SU-758/01/IV/2020, Pasar Kapasan ditutup selama 14 hari terhitung sejak 4 April 2020.
Dalam surat yang ditandatangani oleh tiga direktur PD Pasar Surya itu disebutkan, bahwa penutupan pasar dikarenakan ada salah satu orang yang sehari-hari beraktifitas di pasar tersebut telah dinyatakan confirm positif covid-19.
Dikonfirmasi terkait dengan penutupan operasional Pasar Kapasan ini, Humas PD Pasar Surya, Zaini pun membenarkannya. Ia menyatakan, bahwa penutupan Pasar Kapasan terhitung mulai hari Sabtu ini hingga 14 hati ke depan.
"Iya benar (Pasar) Kapasan tidak beroperasional," ujarnya.
Dikonfirmasi apakah orang yang kerap beraktifitas yang dimaksud dalam surat tersebut adalah pedagang di pasar tersebut, Zaini enggan menjelaskannya. Ia hanya memastikan jika yang sudah terkonfirm positif corona adalah orang yang kesehariannya ada di dalam Pasar Kapasan.
"Alasannya sama dengan yang tercantum dalam surat. Kami hanya bisa menyebut yang bersangkutan kesehariannya beraktifitas di Pasar Kapasan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaParpol yang mengukuti kontestasi Pemilu 2024 mengerahkan kader terbaik di Dapil Jatim I.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaAdapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPPP di Jawa Timur menghadapi persangin ketat dengan partai politik lain.
Baca Selengkapnya