Peserta rehabilitasi narkoba BNN ngamuk, 4 orang diamankan
Merdeka.com - Sekitar pukul 00.00 wita, Minggu malam puluhan residen atau peserta rehab di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka di Jalan Batara Bira, Kelurahan Baddoka, Kecamatan Biringkanaya, Makassar mengamuk. Residen yang berada di lantai 2 itu melakukan pengrusakan dan nyaris membakar kasur-kasur tempat tidur. Sebagian besar yang mengamuk ini adalah titipan BNN Propinsi Sulsel. Sementara ini, sudah ada empat orang yang dilaporkan BNNP Sulsel ke polisi akibat aksi pengrusakan itu.
Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Sulsel, Sudaryanto, Skm, Senin, (24/8), menjelaskan, residen di lantai 2 ini mengobrak-abrik isi tiap ruangan. Kaca jendela dipecahkan lalu kursi dan meja di buang ke bawah. Termasuk yang dirusak adalah Komputer dan TV du ruang program manager, berkas-berkas yang ada dihamburkan.
Polisi dibantu anggota TNI mendatangi balai rehab ini dan sekitar pukul 03.00 Wita situasi sudah terkendali. Awal keributannya dikarenakan provokasi empat orang residen yang berkasus hukum tapi memenuhi syarat untuk ikuti program rehabilitasi. Sesuai putusan pengadilan, ke empatnya akan selesai direhab 5 September mendatang.
"Empat orang inilah yang membangkang arahan konselor yang bernama Abi. Dia merasa tidak penting lagi jalani konseling karena sebentar lagi akan keluar. Mereka kemudian memprovokasi residen lain yang ujung-ujungnya melakukan pengrusakan. Tetapi tidak semua ikut dalam keributan ini. Sebagian di antaranya memisahkan diri dan lari naik ke lantai 3," kata Sudaryanto.
Dia membantah jika awal kemarahan residen ini karena ada aksi pemukulan dilakukan residen. "Tidak ada itu. Semata-mata karena provokasi saja sehingga kondisi tidak terkendali. Konselor Abi juga tidak sempat jadi sasaran karena cepat diamankan oleh petugas," ujarnya.
Keributan ini berhasil dikendalikan setelah petugas semprotkan gas air mata. Ditambahkan, ada 130 residen dalam proses rehab di balai ini, 70 orang di antaranya titipan BNNP Sulsel.
"Ada beberapa orang yang melakukan pengrusakan tapi sementara baru empat orang yang akan dilaporkan ke polisi karena kasus pengrusakan. Artinya dia tidak jadi bebas tetapi pindah tempat karena harus jalankan proses hukum," kata Sudaryanto.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Tangkap 17.707 Tersangka Narkoba dalam Periode Lima Bulan
“Di mana 14.447 tersangka sedang menjalani proses penyidikan, dan ada 3.260 tersangka lainnya sedang menjalani proses rehabilitasi,”
Baca SelengkapnyaMengintip Aktivitas Ponpes Rehabilitasi Narkoba di Semarang, Santrinya Fasih Mengaji
PPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaUsai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat
Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khawatir Gempa Susulan, Begini Kondisi Warga Sumedang yang Pilih Tidur di Luar Rumah
Rentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaRehabilitasi Mental Santri Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri Lihat Penganiayaan Maut Terhambat, Ini Penyebabnya
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.
Baca SelengkapnyaAkhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaNasib Naas Satu Keluarga Tertimpa Pohon saat Liburan ke Ragunan
pihak keluarga langsung dievakuasi ke RSUD terdekat guna mendapat pertolongan pertama
Baca SelengkapnyaTakut Usai KKB Tembak Brimob dan Bakar Rumah, Warga Sugapa Intan Jaya Berbondong-bondong Mengungsi ke Pos TNI
KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnya