Merdeka.com - Peserta lomba cabang kaligrafi dan teater merasa kecewa karena arena tempat lomba jorok. Mirisnya, peserta lomba harus membersihkan sendiri sebelum lomba dimulai. Dua cabang lomba yaitu teater dan kaligrafi tersebut rangkaian kegiatan pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang dipusatkan di taman budaya Aceh.

Salah seorang perwakilan lomba teater, T Nasruddin, perwakilan dari Kabupaten Aceh Barat mengaku kecewa lokasi yang kotor. Saat hendak gladiresik pementasan teater, gedung masih terkunci, sehingga mereka sempat kebingungan.

Tidak hanya itu yang dialami oleh Nasruddin yang akrab disapa Lemben, setelah gedung tempat pementasan dibuka. Lemben mengaku kembali direpotkan dengan kondisi gedung yang kotor.

"Kami bersihkan sendiri tadi gedung ini, kotor sekali gedung, macam tidak terurus saja," kata T Nasruddin, pada merdeka.com, Sabtu (21/9).

Agenda sebesar PKA tidak semestinya panitia tidak siap. Harusnya lokasi pementasan sudah siap pakai dan peserta tidak direpotkan untuk membersihkan tempat pementasan.

Di lokasi gedung taman budaya Aceh, hampir di seluruh kawasan gedung dipenuhi sampah dan terlihat jorok. Bahkan kawasan gedung tersebut bau amis kencing gajah yang diinapkan di lokasi tersebut.

Mirisnya lagi, lokasi perlombaan menulis kaligrafi juga berada di tempat yang kotor. Di sekeliling peserta lomba kaligrafi berserakan sampah.

"Saya kecewa lokasi tempat menulis ayat Alquran kotor begini," kata salah seorang peserta lomba yang tidak mau disebut namanya.

Sementara itu saat diminta konfirmasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, salah seorang pegawai di ruang Bidang Bahasa dan Seni sempat marah-marah. "Apa berita-berita, ke sana pergi," ujar salah seorang pegawai Disbudpar Aceh.