Pesan Gus Mus, gegeran di Muktamar NU akan berakhir ger-geran
Merdeka.com - Rois Aam PBNU Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus mengatakan, gegeran dalam Muktamar ke-33 NU nanti akan berakhir ger-geran. Hal itu disampaikan Syuriah PBNU Ahmad Ishomudin, yang dalam Muktamar kali ini menjabat sebagai Ketua Sidang Komisi Bahtsul Masail.
"Saya baru diutus Gus Mus, Isya Allah nanti berakhir ger-geran. Gegeran akan berakhir ger-geran," kata Ishom membacakan pesan dari Gus Mus dalam jumpa pers, Rabu (05/08).
Gus Mus juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta Muktamar, kepada warga NU maupun dari luar NU yang telah mendoakan pelaksanaan Muktamar di Jombang, Jawa Timur, kali ini. Gus Mus juga meminta maaf kepada semua pihak.
Muktamar ke-33 ini memang sempat memanas. Dalam sidang pleno pertama membahas tata tertib (tatib) Muktamar tiga hari lalu, peserta Muktamar sempat ribut. Penyebabnya pembahasan Pasal 19 Bab VII tentang sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) untuk pemilihan rois aam dan ketua umum.
Namun kini kondisi Muktamar mulai mereda. Ketegangan antara peserta juga sudah tidak nampak lagi, bahkan cenderung mencair. Dalam sidang pleno siang tadi misalnya, Muktamirin tidak lagi gaduh. Mereka mengajukan pendapat dan pandangan secara tertib.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Mus menegaskan posisi PBNU dalam musim politik tahun ini, untuk tetap netral.
Baca SelengkapnyaGus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pamekasan menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang oleh Gus Miftah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca SelengkapnyaPenunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Baca SelengkapnyaGus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.
Baca SelengkapnyaPerintah itu merupakan wujud penghormatan negara kepada umat Konghucu.
Baca SelengkapnyaGus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca Selengkapnya