Perusahaan monorel Bandung Raya terbentuk
Merdeka.com - Perusahaan yang nantinya akan menggarap Monorail Bandung Raya sudah terbentuk. Perusahaan itu yakni Panghegar Group yang diwakili oleh PT Sarana Infrastruktur Indonesia (SII) dan BUMD PT Jasa Sarana (JS). Kedua pihak ini menyepakati nama PT Jabar Moda Trasnportasi (JMT).
Presiden Direktur Panghegar Group Cecep Rukmana, mengatakan kedua perusahaan ini nanti akan berbagi saham yakni 20 dan 80 persen. Hanya saja komposisi itu bisa berubah jika China National Machinary Import and Export Corporation (CMC) ikut serta dalam tim.
"Kalau bergabung mungkin bisa menjadi SII 20 persen, JS 40 persen dan CMC China 40 persen," katanya di Bandung, Jumat (29/8).
Keterlibatan CMC, kata dia, akan membuat kondisi finansial perusahaan patungan tersebut ringan karena dalam pembangunan trase I antara Leuwipanjang-Gedebage-Tanjungsari membutuhkan dana Rp 6-8 triliun.
Dia menyebut dengan terbentuknya tim patungan ini, dia yakin proses administrasi segera selesai dan bisa dilaunching September 2014 mendatang. Dia mengaku masih banyak pengembang ingin bekerja sama untuk pembangunan dan pengelolaan terminal.
Namun pihaknya belum bisa menindaklanjuti sebelum soft launching dilakukan Pemprov Jabar. "Setelah tanggal 19 September baru akan kita bicarakan," ujarnya menegaskan.
Untuk diketahui Monorel Bandung Raya akan memiliki lima fase; yakni Stasiun Leuwi Panjang-Gedebage-Tanjung Sari (28,95 km), Stasiun Leuwi Panjang-Soreang (11,74 km), Dago-Pasirluyu (12,47 km), Gedebage-Majalaya (12,47 km) dan seksi Kopo-Cililin (24,67 km). Keseluruhan proyek ini ditarget rampung selama 25 tahun.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang kerap jadi incaran.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaBeberapa bangunan di pinggir Ring Road tampak sudah mulai dibongkar karena terdampak proyek tol
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaUMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaGanjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.
Baca SelengkapnyaSuasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca SelengkapnyaLomba kereta peti sabun sudah meriah di Bandung sejak dulu.
Baca Selengkapnya