Merdeka.com - Direktur PT Prasasti Mitra, Sutikno, ternyata sudah berkomunikasi lebih dulu dengan PT Rajawali Nusindo (RN), sebelum menggarap proyek pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun anggaran 2006 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurut dua saksi, mereka pernah berbincang soal proyek itu dengan Sutikno, yang merupakan anak buah Direktur Utama PT Prasasti Mitra, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo alias Rudi.

Menurut saksi mantan Kepala Cabang Jakarta II PT RN, Suwanto, dia mengaku pernah bertemu dengan Sutikno di kantor pusat PT RN. Dia mengaku dikenalkan oleh rekan sekantor, Iskak Putra.

"Waktu itu saya dipanggil Pak Iskak ke kantor pusat. Sampai di sana, saya dikenalkan dengan Pak Sutikno. Saya baru kenal di situ," kata Suwanto saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (10/6).

Suwanto menjelaskan, saat itu dia diperkenalkan dengan Sutikno, karena nantinya PT Prasasti Mitra yang akan membantu PT RN dalam proyek itu. "Kata pak Iskak, pak Sutikno yang akan membantu kita dalam proyek flu burung," ujar Suwanto.

Sementara itu, saksi Kepala Cabang Banten PT Rajawali Nusindo, Iskak Putra, mengakui dia yang mengenalkan Sutikno kepada Suwanto.

"Karena waktu itu Suwanto yang menjadi pelaksana proyek, saya perkenalkan kepada beliau. Itu juga atas perintah direksi," kata Iskak.

Iskak mengatakan, PT Prasasti Mitra adalah salah satu perusahaan agen tunggal penjualan alat kesehatan merek Dragen buatan Jerman. Dalam proyek itu, PT Prasasti Mitra memasok beberapa alat kesehatan utama buat menangani flu burung.

Dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari dianggap menyalahgunakan wewenang dengan menunjuk langsung perusahaan penyedia alat kesehatan pencegahan wabah flu burung.

Dia disebut meminta bawahannya, mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Kementerian Kesehatan, Ratna Dewi Umar, memberikan pekerjaan itu kepada Rudi Tanoesoedibjo. Rudi adalah kakak kandung pemilik Grup Media Nusantara Citra, Hary Tanoesoedibjo.