Merdeka.com - Perusahaan yang bergerak dalam bisnis investasi emas, Makira Nature digugat pailit oleh salah seorang nasabahnya, Ramsys Putra ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Ini lantaran Makira Nature dinilai tidak memiliki itikad baik untuk melunasi utang sebesar Rp 697 juta.

"Perusahaan ini memiliki utang senilai Rp 697 juta," ujar kuasa hukum Ramsys Putra, Rudi Bangun di Jakarta, Senin (22/4).

Permohonan ini didaftarkan pada Pengadilan Niaga dengan nomor registrasi perkara 22/PDT.SUS/Pailit/PN.JKT.PST. Kasus ini bermula ketika Ramsys tertarik menjadi salah satu peserta program Gold Trade Program VIP Floating yang ditawarkan Makira Nature dengan sertifikat Nomor MN8440 tertanggal; 27 September 2012.

Sertifikat itu berisi perjanjian pembelian emas seberat 5000 gram dengan nilai Rp 3,3 miliar. Atas perjanjian itu, Ramsys berhak menerima deviden sebesar 1,5 persen setiap bulan selama 6 bulan.

"Besar deviden yang seharusnya diterima adalah Rp 679 juta sampai berakhirnya program pada 27 Maret 2013," kata Rudi.

Tetapi, pihak Makira Nature tidak juga melakukan pembayaran atas deviden sampai jatuh tempo. "Sampai permohonan ini diajukan, belum juga ada pembayaran," ucap dia.

Permasalahan ini tidak hanya dialami Ramsys. Sehingga, dalam permohonan ini, Ramsys menyertakan dua nasabah lain yang mengalami hal serupa yaitu Nadi Alamsyah dengan sertifikat Nomor MN8439 dengan jumlah deviden yang belum terbayarkan sebesar Rp 540 juta dan Parlindungan Batubara dengan sertifikat Nomor MN8438 dengan jumlah deviden yang belum terbayar sebesar Rp 412 juta.

"Dengan demikian, syarat kepailitan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang (UU) Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang," pungkas Rudi.