Pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah sangat rendah
Merdeka.com - Pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah (Jateng) sangat rendah, bahkan jauh di bawah rata-rata pertumbuhan nasional. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng, laju pertumbuhan penduduk di Jateng hanya sebesar 0,37 persen. Angka tersebut jauh dibandingkan rata-rata pertumbuhan penduduk nasional sebesar 1,49 persen per tahun.
Kepala BKKBN Jateng Tjondrorini mengatakan, rendahnya pertumbuhan tersebut bukan disebabkan faktor fertilitas, namun disebabkan banyaknya warga yang migrasi ke luar daerah. Menurut dia, berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kelahiran justru mengalami kenaikan, dari 2,3 pada 2007 menjadi 2,5 pada tahun 2012.
Padahal, kata dia, jika dilihat dari sisi angka prevalensi pemakaian kontrasepsi, juga terjadi kanaikan dari 63,7 persen pada 2007 menjadi 65,2 persen, 2 pada tahun 2012.
"Angka kelahiran seharusnya menurun karena peserta KB semakin banyak, namun yang terjadi di justru menaik. Ini terjadi, karena di kalangan masyarakat ada kecenderungan memiliki anak lebih dari dua. Hasil survei menunjukkan, jumlah anak ideal ternyata juga naik dari 2,6 pada tahun 2007, menjadi 2,8 pada tahun 2012," ujar Tjondrorini, Selasa (9/12).
Tjondrorini mengemukakan, saat ini Jateng masih menghadapi banyak masalah kependudukan. Kualitas penduduk selama ini juga masih memperihatinkan.
Komposisi penduduk yang didominasi usia produktif, sebenarnya menjadi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) luar biasa. Hanya saja jika kualitas penduduk, terutama pada usia produktif jauh dari tataran ideal, dipastikan bonus boom demografi tak banyak memberi harapan.
"Kami berharap seluruh elemen masyarakat ikut menangani persoalan kependudukan. Kami akan merangkul kalangan akademisi dan tokoh masyarakat membentuk lembaga Koalisi Indonesia untuk Kependudukan, serta Forum Antar Umat Beragama Peduli Kependudukan (Fapsedu) yang mewadahi kalangan tokoh agama," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya193 Juta Orang Diprediksi Mudik, Kemenhub Tambah 2.000 Penerbangan
Budi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPenumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaHujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca Selengkapnya3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaMengenal SK Trimurti, Pejuang Pers Wanita Pertama Indonesia
SK Trimurti adalah salah satu tokoh pergerakan bangsa. Sejak muda, ia konsisten dalam menyuarakan perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang.
Baca Selengkapnya